Presiden Taiwan Sumbang Gajinya Sebulan untuk Bantuan kemanusiaan di Ukraina

- 4 Maret 2022, 07:30 WIB
Presiden Taiwan akan Sumbang Gaji untuk Upaya Bantuan Kemanusiaan Ukraina
Presiden Taiwan akan Sumbang Gaji untuk Upaya Bantuan Kemanusiaan Ukraina /Tangkap layar postingan akun Instagram @tsai_ingwen

PORTAL JOGJA - Sejumlah pejabat tinggi pemerintah Taiwan, termasuk presiden Tsai Ing-wen, wakil presiden William Lai dan perdana menteri Su Tseng-chang, akan menyumbangkan gajinya sebulan untuk membantu upaya kemanusiaan di Ukraina yang sedang dilanda perang.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengumumkan rencananya selama pertemuan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa pada hari Rabu, di mana dia mengatakan Taiwan dan seluruh dunia tergerak oleh tekad Ukraina memerangi invasi dari Rusia.

Seperti dilansir portaljogja.com dari Independent, Tsai mengatakan kekuatan demokrasi global yang mendukung Ukraina semakin kuat dan menegaskan kembali dukungan Taipei kepada Ukraina.

Baca Juga: Dewan Kota Mariupol Ukraina Ungkap Serangan Rusia Sengaja Hancurkan Fasiltas Umum

“Sebagai anggota mitra global demokrasi, Taiwan tidak absen, dan kami sepenuhnya mendukung Ukraina,” katanya.

Gaji tiga pemimpin tertinggi Taiwan itu akan menjadi tambahan dari bantuan gelombang pertama yang dikirim oleh Taiwan, dalam bentuk 27 ton pasokan medis.

Pemerintah Taiwan telah menyatakan tumbuhnya empati untuk Ukraina, yang telah diserang pasukan Rusia selama enam hari terakhir, karena menghadapi ancaman militer serupa dari Beijing.

Taipei telah meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan militernya, tetap berhati-hati terhadap gerakan China di tengah krisis Ukraina karena Beijing mengklaim kedaulatan atas Taiwan dan telah berjanji untuk mengambil kendali suatu hari menggunakan kekuatan jika perlu.

Gaji Para Pejabat Tinggi Tawian tersebut akan ditransfer ke rekening bank dana bantuan bencana yang telah dimulai untuk Ukraina.

Reuters mengutip sebuah sumber yang mengatakan gaji bulanan Tsai adalah sekitar £10.712 (Sekitar Rp 205,2 Juta)

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan telah meminta kedutaan besarnya di Warsawa dan pemerintah Polandia untuk membantu mendistribusikan dana dan melakukan aksi kemanusiaan untuk pengungsi Ukraina.

Baca Juga: Uni Eropa (EU) Segera Ambil Langkah Ekstra Jika Konflik Rusia dan Ukraina Kian Parah

Sementara itu, China, yang sebelumnya tidak mengecam tindakan sekutu Rusia, mengatakan sangat prihatin terhadap rakyat Ukraina.

Raksasa Asia itu mengatakan menyesalkan pecahnya konflik antara Ukraina dan Rusia, dalam pernyataan pertama yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri negara itu di situs webnya pada hari Rabu. Namun demikian Beijing belum mengumumkan bantuan untuk Ukraina.

PBB memperkirakan lebih dari 18 juta orang akan membutuhkan bantuan kemanusiaan saat perang berlanjut karena lebih dari setengah juta warga Ukraina terpaksa meninggalkan negara itu.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: independent.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x