Network
PORTAL JOGJA - Konflik politik antara Rusia dengan Ukraina meningkat akhir-akhir ini.
Rsia menempatkan ribuan pasukan militer di perbatasan mengepung Ukraina. Namun Rusia berlasan penempatan pasukan militer itu sebagai ajang latihan.
Banyak negara Barat blok NTAO terutama AS, Prancis dan Jerman yang ragu bila Rusia menyatakn telah menarik pasukan di perbatasan Ukraina.
Di sisi lain terkait situasi dalam negeri, Ukraina juga menghadapi pemberontak atau kelompok separatis dukungan Rusia yang akan memisahkan diri.
Kelompok ini mendeklarasi Republik Luahnsk di Ukraina bagian timur. Pemberontak juga sudah mendeklarasikan angkat senjat hingga warga diminta evakuasi.
Sementara itu negara-negara bekas blok timur di perbatasan wilayah Baltik juga khawatir jika pecah perang dengan Rusia.
Presiden Lithuania Gitanas Nauseda pada Sabtu meminta agar keamanan negara-negara Baltik diperkuat oleh pasukan Amerika Serikat (AS) khawatir dengan penempatan pasukan Rusia di dekat Ukraina.
"Penguatan militer Rusia di perbatasan NATO timur mengubah situasi keamanan," kata presiden melalui pernyataan usai bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di ibu kota Lithuania, Vilnius.
"Penting sekali untuk memperkuat keamanan kawasan (negara-negara Baltik) dengan penambahan pasukan AS dan mempercepat kerja sama dalam pengadaan militer," katanya dilitip dari Reuters.
