Network
PORTAL JOGJA – Varian Omicron yang menyebabkan lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Amerika Serikat hingga ratusan ribu kasus per hari, mendorong angka kematian hingga 900.000 lebih.
Dilansir dari Reuters, hingga Jumat 4 Februari 2022, jumlah total nyawa orang Amerika yang hilang karena Covid-19 sejak kasus AS pertama terdeteksi pada awal 2020 telah mencapai setidaknya 904.228 kasus kematian.
Angka tersebut bahkan lebih banyak dibandingkan seluruh populasi Dakota Selatan. Sementara penghitungan terbaru menunjukkan peningkatan lebih dari 100.000 kematian akibat Covid-19 terhitung sejak 12 Desember 2021 lalu.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Cukup Isoman, Kenali Tingkat Gejalanya
Lonjakan ini terjadi seiring dengan lonjakan kasus Omicron di Amerika Serikat yang sangat menular. Meski disebut-sebut tidak menimbulkan gejala yang parah, namun banyaknya warga yang tidak divaksin menyebabkan lonjakan rawat inap.
Ujung-ujungnya, lonjakan rawat inap ini juga mempengaruhi beban sistem perawatan kesehatan di Rumah Sakit.
Hanya saja, meski Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan total kematian akibat Covid-19 tertinggi dari negara manapun, yakni sebanyak 5.731.879 kasus, namun jika dihitung per kapita, masih berada di bawah Peru dan Rusia.
Baca Juga: Ahli BMKG Sebut Gempa di Selatan Banten Sore Ini Akibat Deformasi Lempeng Indo-Australia
Saat ini, sekitar 250 juta orang Amerika telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin. Sementara kasus harian meski masih tinggi, namun dalam sepekan terakhir telah menunjukkan tren penurunan.
Secara nasional, kasus terkonfirmasi Covid-19 saat ini rata-rata 354.000 per hari, setengah dari puncak kasus yang terjadi pada 15 Januari 2022 lalu yang mencapai 806.000 kasus.
