Tikus Pahlawan Magawa Mati di Usia Delapan Tahun, Pegang Rekor Deteksi Ranjau Terbanyak

- 12 Januari 2022, 15:01 WIB
Tikus pendeteksi ranjau darat Magawa mati sebagai pahlawan di usia delapan tahun.
Tikus pendeteksi ranjau darat Magawa mati sebagai pahlawan di usia delapan tahun. /Foto : tangkapan layar kanal YouTube Maggie Padlewska/

PORTAL JOGJA – Seekor tikus pahlawan yang selama ini dikenal sebagai pendeteksi ranjau, Magawa, mati pada akhir pekan lalu dalam usia delapan tahun.

Dilansir dari laman Guinness World Records, Magawa yang merupakan tikus berkantung raksasa Afrika yang memegang rekor mendeteksi ranjau darat paling banyak yang terdeteksi oleh tikus, yaitu sebanyak 71 ranjau.

Magawa juga pernah menerima medali emas PDSA kategori non-anjing pertama yang menerima penghargaan atas keberaniannya.

Karir Magawa sebagai tikus pendeteksi ranjau dijalani setelah mendapatkan pelatihan dari Badan Amal Belgia APOPPO, untuk menemukan ranjau darat yang belum meledak di Kamboja.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Omicron di Turki Melonjak, Provinsi Eskisehir dan Istanbul Tertinggi Jumlah Kasusnya

Dalam rentang waktu 2017 hingga 2021, Magawa telah berhasil mendeteksi semua ranjau di provinsi Siem Reap dan Preah Vihear di Kamboja.

Magawa juga sukses mendeteksi 38 bagian lain dari ERW (sisa-sisa bahan peledak perang), termasuk mortir dan granat yang tidak meledak.

Magawa lahir pada November 2013 di Universitas Pertanian Sokoine, Tanzania, tempat semua tikus pendeteksi ranjau darat APOPO dilahirkan dan dilatih.

Pada tahun 2016, ia dikirim ke Siem Reap di Kamboja dan memulai karirnya sebagai pendeteksi ranjau. Menurut APOPO, jika manusia membutuhkan waktu satu hingga empat hari untuk mendeteksi ranjau di area seluas lapangan tenis, maka tikus terlatih hanya butuh waktu 20 menit saja.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Satgas IDI Ingatkan Sekolah untuk Waspada

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Guinness World Records


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah