Pesan Natal 2021: Paus Fransiskus Serukan Dialog Untuk Krisis dan Konflik di Dunia

- 26 Desember 2021, 11:26 WIB
Paus Fransiskus. Pesan Natal 2021: Paus Fransiskus Serukan Dialog Untuk Krisis dan Konflik di Dunia
Paus Fransiskus. Pesan Natal 2021: Paus Fransiskus Serukan Dialog Untuk Krisis dan Konflik di Dunia /Instagram.com/franciscus/

PORTAL JOGJA - Pesan Natal yang disampaikan oleh Paus Fransiskus sangat ditunggu-tunggu masyarakat terutama umat Kristiani.

Apa pesan Paus Fransiskus pada Natala 2021 ini?

Paus Fransiskus dalam pesan hari Natal pada Sabtu, mengecam meningkatnya polarisasi dalam hubungan personal dan internasional, dan mengatakan bahwa hanya dialog yang dapat menyelesaikan konflik, mulai dari permasalahan keluarga, hingga ancaman peperangan.

Dalam pesan "Urbi et Orbi" atau pesan kepada dunia, dia menyerukan agar orang-orang dan pemimpin dunia saling berbicara dengan satu sama lain. Hal itu juga diperburk dengan adanya pandemi Covid-19.

"Kapasitas kita untuk hubungan sosial sangat diuji; terdapat kecenderungan untuk menarik diri, untuk melakukan segala sesuatu sendiri, untuk berhenti berusaha untuk bertemu orang lain dan melakukan segala sesuatu bersama-sama," katanya dari balkon tengah Basilika Santo Petrus pada hari Natal yang diwarnai hujan dan angin di Roma.

Baca Juga: Pidato Natal Paus Fransiskus Ingatkan Birokrat Vatikan Untuk Bersikap Rendah Hati dan Mendengarkan Umat

"Pada tingkat internasional juga terdapat risiko penghindaran dialog, risiko bahwa krisis yang kompleks ini akan berujung pada pengambilan jalan pintas alih-alih memulai jalur dialog yang lebih panjang, meski hanya jalur-jalur itulah yang dapat berujung pada penyelesaian konflik dan keuntungan yang berlangsung panjang bagi semua," kata Paus Fransiksus seperti dilansir dari Reuters.

Paus Fransiskus menyebut berbagai konflik dan ketegangan atau krisis termasuk yang terjadi di Suriah, Yaman, Israel, Teritori Palestina, Afghanistan, Myanmar, Ukraina, Sudan, Sudan Selatan, dan berbagai tempat lainnya.

"Kita terus menyaksikan konflik, krisis, dan pertikaian dalam jumlah yang besar," katanya saat berbicara di balkon yang sama dengan saat dia pertama kali muncul di hadapan dunia sebagai Paus..

"Hal-hal ini seperti tak pernah berakhir; sekarang kita bahkan hampir tidak memperhatikan mereka. Kita telah menjadi begitu terbiasa dengan hal-hal ini sehingga tragedi-tragedi besar sekarang dilewatkan dalam keheningan; kita menghadapi risiko tidak mendengar jeritan kesakitan dan kesedihan dari begitu banyak saudara dan saudari kita." katanya, saat berbicara di hadapan kerumunan berjumlah beberapa ratus orang, yang lebih kecil dibandingkan biasanya, karena telah dikurangi terkait pembatasan Covid-19 serta cuaca.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah