Vaksin Moderna di Prancis Disarankan Tak Dipakai, Ini Alasan Pemerintah di Paris

- 9 November 2021, 21:21 WIB
Vaksin Moderna di Prancis Disarankan Tak Dipakai, Ini Alasan Pemerintah di Paris
Vaksin Moderna di Prancis Disarankan Tak Dipakai, Ini Alasan Pemerintah di Paris /pixabay.com/ronstik /

Perlu diketahui bahwa hasil menunjukkan bahwa vaksin berbasis mRNA dari Pfizer dan Moderna meningkatkan risiko penyakit ini dalam tujuh hari setelah vaksinasi.

Risikonya, meski rendah, lebih tinggi pada pria di bawah 30 tahun dan terutama setelah dosis kedua vaksin Moderna. Menurut penelitian vaksin ini mungkin bertanggung jawab atas sekitar 132 kasus miokarditis per juta dosis yang diberikan.

Untuk Pfizer hasilnya hampir 80% lebih rendah, dengan jumlah diperkirakan 27 kasus per juta dosis.

Sementara pada wanita di bawah 30 tahun, Moderna mungkin menyebabkan 37 kasus miokarditis per juta dosis. Risiko perikarditis juga lebih besar setelah dosis kedua Moderna pada orang di bawah 30 tahun, dengan 18 kasus per juta dosis diberikan pada pria muda.

Namun tidak ada kematian di antara pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit ini setelah vaksinasi.

Baca Juga: Tips Memilih Burung Murai Batu Berkualitas, Panduan Praktis Agar Tak Kecewa Saat Memelihara

"Untuk populasi berusia di bawah 30 tahun, risiko ini tampaknya sekitar lima kali lebih rendah bila menggunakan suntikan Comirnaty Pfizer dibandingkan dengan suntikan Spikevax Moderna," kata HAS dalam opininya yang diterbitkan pada hari yang sama sebagaimana dilansir Reuters.

Keputusan pemerintah di Paris muncul setelah regulator di beberapa negara lain, termasuk Kanada, Finlandia, dan Swedia, juga mengambil sikap yang lebih defensif terhadap vaksin Spikevax Moderna atas masalah keamanan terkait jantung yang mempengaruhi orang-orang muda.

Regulator obat Uni Eropa (EMA) bulan lalu menyetujui dosis booster vaksin Moderna untuk semua kelompok usia di atas 18 tahun, minimal enam bulan setelah dosis kedua.

EMA awal tahun ini mengatakan bahwa mereka telah menemukan kemungkinan hubungan antara kondisi inflamasi jantung yang sangat langka dan vaksin Covid-19, dari kedua vaksin Pfizer dan Moderna.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah