Evakuasi Korban Gempa Pakistan Terkendala Longsor, Rumah Lumpur Paling Banyak Runtuh

- 7 Oktober 2021, 11:26 WIB
Pasien di salah satu rumah sakit  dievakuasi keluar bangunan menyusul gempa bumi M5,7 di Provinsi Balochistan Pakistan.
Pasien di salah satu rumah sakit dievakuasi keluar bangunan menyusul gempa bumi M5,7 di Provinsi Balochistan Pakistan. /Foto : Reuters/

PORTAL JOGJA - Sedikitnya 20 orang tewas setelah gempa bumi melanda Pakistan, tepatnya berpusat di distrik Harnai, sekitar 100 kilometer timur Quetta ibukota Provinsi Balochistan. Gempa yang terjadi pada Kamis 7 Oktober 2021 pukul 3 dini hari waktu setempat juga mengakibatkan ratusan orang mengalami luka-luka.

Dilansir dari laman Al Jazeera, gempa yang terjadi dengan kedalaman sekitar 20 kilometer tersebut mengagetkan penduduk yang pada saat kejadian mayoritas tengah tidur.

Upaya evakuasi pun dilakukan. Namun Menteri Provinsi Zia Langove mengatakan, upaya penyelamatan terhambat karena tanah longsor yang disebabkan oleh gempa telah memblokir jalan di daerah tersebut.

Baca Juga: Melonjaknya Harga Energi Meningkatkan Agenda Politik European Union atau Uni Eropa

Tim penyelamat berusaha membersihkan puing-puing maupun longsoran untuk dapat mengakses lokasi yang terdampak gempa.

“Ada cukup banyak tanah longsor, dan tim saat ini sedang bekerja untuk membersihkan jalan ke daerah tersebut,” kata Langove seperti dikutip Al Jazeera. Langove mengatakan, petugas penyelamat akan melakukan penilaian kerusakan yang lebih akurat begitu mereka memiliki akses ke daerah tersebut.

Balochistan adalah provinsi terbesar tetapi memiliki jumlah penduduk paling sedikit. Balochistan juga termasuk provinsi yang paling kurang berkembang di Pakistan. Bahkan Balochistan secara konsisten berada di peringkat terbawah dalam peringkat indikator pembangunan manusia nasional.

Baca Juga: GKR Indonesia Gelar Pameran Lukisan Vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika, Karyanya untuk Bantu Warga Terdampak

Sebagian besar rumah di daerah Harnai, tempat gempa terjadi, terbuat dari lumpur dan batu. Kondisi tersebut membuat rumah di Harnai lebih rentan terhadap kerusakan akibat gempa dibandingkan dengan struktur beton atau bata.

Pejabat senior pemerintah Provinsi Suhail Anwar Hashmi mengatakan, banyak korban meninggal ketika atap dan dinding rumah mereka yang terbuat dari lumpur runtuh akibat gempa.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x