Network
PORTAL JOGJA - Sejumlah warga Inggris berbesar hati menawarkan kamar cadangan mereka kepada warga Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban. Mereka tergerak setelah melihat pemandangan mengerikan di Bandara Kabul.
Sebuah badan amal yang bergerak dalam bidang pengungsi, tunawisma dan pencari suaka, mengatakan ada lonjakan pendaftar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sekitar 300 tuan rumah baru telah mendaftar dalam seminggu terakhir dibandingkan dengan hari biasa.
Baca Juga: Pelamar ASN, Jangan Coba-Coba Palsukan Data CPNS 2021, BKN Temukan Kasus Hingga Akhirnya Dicoret
Seperti dilansir Portaljogja.com dari Mirror, Lauren Scott direktur eksekutif Refugees At Home, mengatakan: “Banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak dapat menonton apa yang terjadi di TV dan hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa."
“Mereka menawarkan untuk menerima warga dari Afghanistan tetapi kami harus memberi tahu mereka bahwa kami belum tahu kapan orang-orang ini akan berada di sini. Kami memiliki tamu yang menunggu dari tempat lain dan umumnya orang-orang bersedia untuk menjamu mereka," katanya.
“Dengan adanya pandemi, begitu banyak kamar cadangan yang sekarang menjadi kantor atau keadaan telah berubah dan kami kehilangan tuan rumah, jadi kami perlu merekrut, terutama di kota-kota besar,” tambahnya.
Refugees At Home bekerja dengan migran dan pencari suaka yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan resmi karena pengacara belum memproses klaim mereka dan mereka tidak memiliki hak untuk menyewa atau bekerja.
Badan amal juga turun tangan ketika seseorang mencapai status pengungsi dan hanya memiliki 28 hari untuk meninggalkan akomodasi yang disediakan. Sejak 2015, mereka telah membantu 2.423 migran.
Pembawa acara Match of the Day Gary Lineker mengundang seorang pengungsi bernama Rasheed ke rumahnya di Surrey selama tiga minggu tahun lalu melalui badan amal tersebut.
