Pesawat Militer Angkut Warga Afghanistan Lebihi Kapasitas, Rekor dan Berani! Baru Kali Ini di Dunia

- 18 Agustus 2021, 05:03 WIB
Pesawat Militer Angkut Warga Afghanistan Lebihi Kapasitas, Rekor dan Berani! Baru Kali Ini di Dunia  Detik-detik saat warga mendatangi bandara meminta dievakuasi setelah Kabul jatuh ke Taliban
Pesawat Militer Angkut Warga Afghanistan Lebihi Kapasitas, Rekor dan Berani! Baru Kali Ini di Dunia Detik-detik saat warga mendatangi bandara meminta dievakuasi setelah Kabul jatuh ke Taliban /Tangkapan layar video Independent.co.uk

PORTAL JOGJA - Pesawat militer Amerika Serikat (AS) yakni US Air Force akhirnya berhasil mengevakuasi 600-an warga Afghanistan keluar dari Kabul,

Mereka meminta di evakuasi keluar negeri setelah ibu kota Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Kondisi pemerintah kosong setelah Presiden Ashraf Ghani menyingkir pada Minggu 15 Agustus 2021 dengan alasan menghindari perttumpahan darah.

Pemerintah diambil alih Taliban sehingga membuat warga trauma ketika Afghanistan dikuasai Taliban pada tahun 1996 hingga tahun 2001.

Diperkirakan sekitar 600 warga Afghanistan, termasuk anak-anak dan perempuan yang dievakuasi pertama menggunakan pesawat militer C-17 menuju Qatar.

Baca Juga: Ratusan Warga Afghanistan Diangkut Pesawat Militer Amerika Serikat (AS) Tinggal Kabul, Begini Penampakannya

Mereka rela duduk dilantai pesawat berdesak-desakan untuk meninggalkan Kabul yang dikuasi Taliban.

Sebuah foto yang dilansir Reuter memperlihatkan warga sipil Afghanistan baik laki-laki, perempuan dan anak-anak, beberapa membawa koper, lainnya memegang botol susu bayi berada di dalam pesawat kargo C-17. Foto itu kemudian menjadi viral di media sosial.

Seorang pejabat AS mengatakan sekitar 640 orang bersusah payah menaiki pesawat kargo C-17 milik militer AS pada Minggu, 15 Agustus 2021 kemarin. Mereka ingin meninggalkan Afghanistan mendatangi bandara Kabul.

"Jumlah penumpang yang biasanya tak setinggi itu adalah dampak dari situasi keamanan dan perlu segera diputuskan oleh kru yang memastikan mereka dikeluarkan dengan cepat dari negara itu," kata pejabat tersebut.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah