Politisi Afghanistan dan Perwakilan Taliban Berunding di Doha, Pertempuran Berlanjut

- 18 Juli 2021, 13:37 WIB
Politisi Afghanistan dan Perwakilan Taliban Bertemu di Doha Saat Pertempuran Berlanjut
Politisi Afghanistan dan Perwakilan Taliban Bertemu di Doha Saat Pertempuran Berlanjut /REUTERS/ Ken Cedeno

PORTAL JOGJA - Politisi Afghanistan bertemu dengan perwakilan gerilyawan Taliban di Qatar pada hari Sabtu dengan masing-masing pihak menyerukan perdamaian bahkan ketika pertempuran meningkat dan merenggut nyawa ribuan orang.

Dua dekade konflik telah berubah menjadi lebih buruk ketika pasukan internasional pimpinan AS mundur dan Taliban melancarkan serangan di sekitar Afghanistan, mengambil distrik dan penyeberangan perbatasan sambil mengepung ibu kota provinsi.

Para perunding telah bertemu di Doha sejak September tetapi gagal membuat kemajuan substantif dengan waktu yang hampir habis sebelum pasukan asing keluar sepenuhnya pada 11 September.

Baca Juga: Perang Pasukan Afganistan-Taliban, Jurnalis Reuters Tewas Saat Meliput Pertempuran

"Mari ... ambil langkah-langkah penting untuk melanjutkan proses perdamaian, untuk mencegah pembunuhan rakyat," kata Abdullah, kepala Dewan Tinggi Pemerintah untuk Rekonsiliasi Nasional, pada awal pembicaraan tingkat tinggi baru yang dimaksudkan untuk berlangsung dua kali.

"Karena kami tidak bisa membayar harga untuk ini dengan darah dan kami tidak bisa lepas dari tanggung jawab untuk itu," kata Abdullah.

Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pemimpin dan perunding Taliban, menyesali kurangnya kemajuan. "Namun masih ada harapan dan Taliban akan melakukan upaya agar pembicaraan membuahkan hasil positif," katanya.

Dalam dampak pertempuran terbaru, sekitar 12.000 keluarga di provinsi Takhar utara harus meninggalkan rumah mereka saat pertempuran berlanjut, kata pejabat setempat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Senin 19 Juli 2021 untuk 3 Rasi Bintang: Gemini, Cancer dan Leo

Banyak yang berkumpul di sebuah sekolah di ibukota provinsi dengan sedikit persediaan. "Kami tidak dibantu atau bahkan diberi karpet. Bahkan seekor anjing pun tidak bisa tinggal di sini," Mohammad Amin, salah satu dari mereka yang melarikan diri, mengatakan kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah