"Kami tidak mengalokasikan dosis ini atau memberikan dosis ini berdasarkan kondisi politik atau ekonomi. Kami menyumbangkan vaksin ini dengan tujuan tunggal, yaitu untuk menyelamatkan nyawa," kata pejabat tersebut.
"Vaksin kami tidak terikat," kata pejabat itu, seraya menambahkan “Taiwan telah menghadapi tantangan yang tidak adil dalam upayanya untuk memperoleh vaksin di pasar global."
Baca Juga: Peringati Memorial Day ke-153, Biden Sebut Demokrasi AS 'Dalam Bahaya'
Kesepakatan bagi Taiwan untuk membeli vaksin dari BioNTech SE Jerman (22UAy.DE) gagal sepanjang tahun ini, dengan pemerintah Taiwan menyalahkan tekanan dari Beijing.
China telah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan Taiwan bebas untuk mendapatkan vaksin melalui Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd (600196.SS), yang memiliki kontrak untuk menjual vaksin BioNTech di China, Hong Kong, Makau dan Taiwan.
"Kami percaya bahwa upaya China untuk memblokir pembelian, untuk tujuan politik, adalah tercela," kata pejabat senior pemerintahan Biden.
Kedutaan AS secara de facto, Institut Amerika di Taiwan, kemudian mengonfirmasi pengiriman tersebut.
"Sumbangan itu mencerminkan komitmen kami kepada Taiwan sebagai kerabat tepercaya, dan anggota keluarga demokrasi internasional," katanya dalam sebuah pernyataan.
Taiwan sedang berusaha mempercepat kedatangan jutaan vaksin yang dipesannya, meskipun infeksi tetap relatif rendah sekalipun ada peningkatan kasus domestik.