Amerika Serikat Kecam Konfrontasi Israel dan Palestina Yang Terjadi di Akhir Bulan Ramadhan

- 8 Mei 2021, 13:10 WIB
Situasi setelah penyerangan polisi dan tentara Israel di Masjid Al Aqsa.
Situasi setelah penyerangan polisi dan tentara Israel di Masjid Al Aqsa. /- Fptp : Twitter @MalikVoice/

PORTAL JOGJA – Amerika Serikat melalui pernyataan resmi juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengecam kekerasan yang terjadi di Yerussalem.

“Kami sangat prihatin tentang konfrontasi yang sedang berlangsung di Yerusalem, termasuk di Haram al-Sharif  Temple Mount dan di Sheikh Jarrah,” tulis Ned Price melalui akun Twitternya pada Jum’at 7 Mei 2021 malam.

“Kami meminta pejabat Israel dan Palestina untuk bertindak tegas untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan kekerasan,” serunya.

Baca Juga: Turki Masuk Daftar Merah Inggris, Bagaimana Nasib Final Liga Champions Chelsea vs Manchester City di Istanbul

Ned Price menegaskan, tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan. “Pertumpahan darah seperti itu sangat mengganggu sekarang, seperti yang terjadi pada hari-hari terakhir Ramadhan,” tulisnya dalam pernyataan resmi.

Lebih jauh Price menambahkan bahwa Amerika Serikat juga sangat prihatin tentang potensi penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerusalem yang dilaporkan mengakibatkan banyak orang terluka.

Amerika Serikat meminta agar semua pihak menahan diri. “Menahan diri dari tindakan provokatif dan retorika, dan melestarikan status quo bersejarah di Haram al-Sharif,” tulis Ned Price. “Layanan keamanan harus memastikan keamanan semua penduduk Yerusalem dan meminta pertanggungjawaban semua pelaku,” sambungnya.

Baca Juga: Ledakan Covid-19 di India, Opisisi Kritik PM Modi Percepat Vaksinasi

Amerika Serikat mendesak kedua belah pihak untuk menjalankan kepemimpinan yang tegas dan bekerja sama untuk menurunkan ketegangan, mengakhiri kekerasan, dan menghidupkan kembali mekanisme koordinasi.

“Kami juga mendesak pihak berwenang untuk mendekati penduduk Syekh Jarrah dengan belas kasih dan rasa hormat, dan mempertimbangkan totalitas kasus sejarah yang kompleks ini,” pungkas Ned Price.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Twitter State.gov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x