Lockdown saat Idul Fitri di Pakistan, Penduduk Tidak Diizinkan ke Pasar untuk Berbelanja Kebutuhan Hari Raya

- 9 Mei 2021, 16:02 WIB
ilustrasi pasar-pasar di Pakistan yang telah ditutup akibat lockdown Idul Fitri yang mulai berlaku sejak 8 Mei 2021. Penduduk bahkan tidak diijinkan untuk berbelanja Idul Fitri/Owais Amin/Unsplash
ilustrasi pasar-pasar di Pakistan yang telah ditutup akibat lockdown Idul Fitri yang mulai berlaku sejak 8 Mei 2021. Penduduk bahkan tidak diijinkan untuk berbelanja Idul Fitri/Owais Amin/Unsplash /

PORTAL JOGJA - Perayaan Idul Fitri hanya tinggal beberapa hari lagi, namun hari raya yang ditunggu umat Islam Pakistan kali ini akan mengalami hambatan.

Pemerintah Pakistan memutuskan melakukan lockdown saat Idul Fitri yang bahkan akan diterapkan di pasar dimana orang tidak akan diizinkan untuk berbelanja saat Idul Fitri.

Koresponden Al Jazeera Kamal Hyder melaporkan Pakistan dalam kondisi darurat setelah peningkatan kasus Covid-19 di negeri itu.

Baca Juga: Mesir Akan Produksi 60 Juta Vaksin Sinovac, Sama Seperti yang Dilakukan Biofarma Indonesia

“Mulai hari ini semua bisnis di seluruh negeri akan ditutup. Orang tidak akan diizinkan pergi ke pasar untuk berbelanja saat Idul Fitri,” ujar Kamal Hyder seperti ditulis Al Jazeera dan dikutip Portaljogja.com pada 8 Mei 2021.

Asad Umar, Menteri Perencanaan Pakistan yang bertanggung jawab memimpin tanggap pandemi Covid-19 mengatakan Pakistan menghadapi situasi berbahaya.

Pakistan pada hari Sabtu, 8 Mei 2021 memulai lockdown selama sembilan hari selama liburan Idul Fitri untuk mencegah perjalanan antar daerah yang diduga akan menyebar virus Covid-19.

Baca Juga: Ketegangan di Yerusalem Masih Tinggi Israel Kerahkan Polisi Lebih Banyak

“Kami menyadari bahwa pembatasan mobilitas yang diberlakukan mulai hari ini hingga tanggal 16 akan menimbulkan ketidaknyamanan. Langkah-langkah ini diharuskan oleh situasi yang sangat berbahaya yang telah diciptakan di wilayah dengan penyebaran mutasi virus yang mematikan,” cuit Umar melalui platform Twitter.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah