Network
PORTAL JOGJA - Penelitian mengatakan aliran piroklastik, awan gas, abu dan partikel lainnya, meluluhlantakan kota Pompeii hanya dalam waktu singkat.
Awan abu dan gas raksasa yang dilepaskan oleh gunung Vesuvius pada tahun 79 M membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menghanguskan penduduk Pompeii, berdasarkan penelitian seperti dilansir dari The Guardian.
Sejumlah penelitian telah mengkonfirmasi bahwa sekitar 2.000 orang yang meninggal di kota Romawi tersebut mengalami sesak napas dan bukan tewas oleh lahar.
Studi oleh para peneliti dari Universitas Bari, bekerja sama dengan Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi (INGV) dan Survei Geologi Inggris Edinburgh, mengatakan aliran piroklastik - arus padat, bergerak cepat dari potongan lava padat, abu vulkanik dan gas panas - menelan Pompeii hanya beberapa menit setelah gunung berapi itu meletus.
Baca Juga: Vaksinasi Massal di UGM Berlangsung Lancar Tanpa Reaksi KIPI Serius, 2.489 Lansia Divaksin
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran, Pagi Ini Jarak Luncur Hingga 1,5 Km
Awan panas memiliki "suhu lebih dari 100 derajat dan terdiri dari CO2, klorida, partikel abu panas dan kaca vulkanik", kata Roberto Isaia, peneliti senior dari Vesuvius Observatory di INGV.
“Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengembangkan model untuk mencoba memahami dan mengukur dampak aliran piroklastik di daerah yang dihuni Pompeii, sekitar 10km dari Vesuvius,” tambahnya.
Studi tersebut menegaskan bahwa penduduk tidak dapat melarikan diri, dan sebagian besar dari mereka yang meninggal mengalami sesak napas di tempat tidur dan rumah mereka, serta di jalan-jalan dan alun-alun kota.
Model Isaia memperkirakan gas, abu, dan partikel vulkanik akan menyelimuti kota selama antara 10 dan 20 menit.
