Sekolah Islam Transgender Pertama di Pakistan, Tempat Berlindung untuk Transgender

- 23 Maret 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi membaca Al Quran
Ilustrasi membaca Al Quran /Pixabay

PORTAL JOGJA - Parlemen Republik Islam Pakistan telah mengakui adanya jenis kelamin ketiga pada tahun 2018 lalu, selain laki-laki dan perempuan. Pengakuan ini memberikan hak bagi individu yang tidak menyatakan diri mereka perempuan atau laki-laki untuk memiliki hak dasar untuk memilih jenis kelamin mereka sendiri pada dokumen resmi.

Oktober 2021 sebuah sekolah atau Madrasah Transgender pertama di Pakistan telah berdiri. Kecil, sederhana, hanya berupa dua kamar.

Tujuannya, madrasah menawarkan tempat berlindung bagi transgender untuk beribadah, belajar tentang Islam dan bertaubat atas perbuatan di masa lalu.

Baca Juga: Empat Orang Indonesia Yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Diselamatkan Pasukan Filipina

Meskipun telah diakui oleh pemerintah, para transgender ini tetap mengalami pengucilan dari masyarakat.

“Kebanyakan keluarga tidak menerima orang transgender. Mereka mengusir mereka dari rumah mereka,” ujar Rani Khan, pendiri Madrasah untuk transgender ini. Bagi Rani, pengusiran bagi mereka yang transgender membuat mereka menjalani hidup yang salah.

Seringkali transgender dipaksa untuk mengemis, menari dan jatuh ke lembah prostitusi untuk mencari nafkah.

Baca Juga: Samia Saluhu Hassan Presiden Wanita Pertama Tanzania, Wapres AS Kamala Harris Ucapkan Selamat

Sambil menahan air mata, Rani mengingat bagaimana keluarganya tidak mengakuinya ketika Rani berusia 13 tahun. Dia juga dipaksa untuk mengemis.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah