Erdogan menolak seruan Macron agar Turki meninggalkan Libya

- 6 Februari 2021, 09:05 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /instagram.com/rterdogan/

Baca Juga: Menyentuh! Lelaki Bersahaja Ini Dukung Gerakan Jateng Di Rumah Saja, Ini Alasannya

“Dukungan Prancis telah mendorong Haftar untuk bersikeras melakukan perlawanan militer yang semakin menambah daftar panjang rasa sakit dan terluka dari rakyat Libya yang telah lelah berperang,”ujar pemerintah Turki.

Konflik yang berlangsung hampir 10 tahun ini membuat banyak warga Libya memilih untuk meninggalkan tanah air mereka dan pergi ke Eropa untuk mencari suaka.

Imigran Libya pergi menuju Italia yang menjadi pintu masuk menuju Eropa. Negara ini telah menjadi salah satu daerah transit terpenting bagi para migran dalam perjalanannya ke Eropa.

Para migran banyak yang pergi menggunakan perahu karet tipis atau perahu nelayan reyot berbagi dengan migran lainnya.

Baca Juga: Nyai Roro Kidul, Cerita Horor yang Menarik Difilmkan, Ini Artis yang Pernah Jadi Ratu Pantai Selatan

Rute Mediterania tengah digambarkan oleh badan pengungsi PBB, UNHCR sebagai rute migrasi paling berbahaya di dunia. Lebih dari 1.200 orang tewas tahun lalu saat mencoba menyeberangi Mediterania.***

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah