Angka Cyber-Addiction di Eropa Meningkat, Ahli Sebut Pembelajaran Daring Bukan Penyebabnya

- 5 Februari 2021, 19:54 WIB
Ilustrasi pelajar.
Ilustrasi pelajar. /Sasin Tipchai/Pixabay/

PORTAL JOGJA - Pada masa pandemi Covid-19 yang tengah merebak di seluruh dunia, memaksa para pengguna teknologi semakin memaksimalkan penggunaan gawai ataupun gadget yang dimiliki.

Pengoptimalan penggunaan alat-alat ini diharuskan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan ataupun pembelajaran jarak jauh dikala pandemi.

Walaupun kini penerapan teknologi bisa dimaksimalkan untuk membantu kehidupan manusia, namun terdapat dampak negatif yang turut menyelimuti.

Baca Juga: Di Yogyakarta Hotel Dijual Secara Online, Hotel dan Restoran di Indonesia Terancam Bangkrut

Salah satu dampak negatif ini berupa Cyber-Addiction atau kecanduan cyber lantaran minimnya aktivitas fisik dan tuntutan untuk berada di depan perangkat elektronik lebih lama daripada biasanya.

Cyber-Addiction ini pun cukup mengalami peningkatan di wilayah Eropa.

Sebagaimana dilansir dari Euronews, Margherita Dolcino yang merupakan kepala psikolog di proyek MySpace mengatakan mereka telah menerima dua kali lipat jumlah permintaan untuk dukungan dan intervensi pascalockdown.

Baca Juga: Komika Muslim di India Dipenjara Karena Lelucon yang Tak Pernah Dilakukannya, Akhirnya Dibebaskan MA India

Bahkan dalam tiga bulan terakhir, MySpace telah menangani 10 anak yang diidentifikasi sebagai penderita Cyber-Addiction.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah