Tembus 1 Juta Kasus Covid-19, Inggris Lakukan Lockdown Nasional Kedua

1 November 2020, 11:06 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara dalam rapat kabinet pertamanya di sebelah Menteri Keuangan Rishi Sunak, setelah 'reshuffle' sehari sebelumnya, di Downing Street, London, Inggris, /REUTERS/POOL/Antara

PORTAL JOGJA - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa pemerintah Inggris akan melakukan lockdown nasional kedua untuk mengekang penyebaran Pandemi COVID-19.

Lockdown ini akan dilaksanakan mulai Kamis yakni pada hari yang sama ketika Portugal, Austria, dan Yunani mengumumkan penguncian parsial.

Johnson juga mengatakan bahwa pada saat lockdown dilakukan, bisnis yang tidak penting harus ditutup dan orang-orang harus tinggal di rumah.

Baca Juga : CPNS 2019 Tak Lolos, Batas Waktu Sanggahan Hari Ini Minggu 1 November 2020

Namun lanjutnya, beberapa instansi mulai dari sekolah, lokasi konstruksi dan manufaktur akan tetap buka pada saat lockdown dilakukan.

Dilansir dari Euronews, lockdown kali ini tidak akan seketat lockdown yang pertama.

Pelaksanaan lockdown ini akan berlangsung hingga 2 Desember 2020.

Baca Juga : Jadwal Acara RCTI Hari ini Minggu 1 November 2020. Master Chef Makin Seru dan Menegangkan

"Virus menyebar lebih cepat daripada skenario kasus terburuk yang masuk akal dari penasihat ilmiah kami," kata Johnson.

Ia menambahkan bahwa tidak ada perdana menteri yang dapat mengabaikan peningkatan kasus tersebut.

Sementara itu, Kepala petugas medis Inggris, Profesor Chris Whitty mengatakan ada peningkatan kasus COVID-19 di hampir setiap bagian negara.

Baca Juga : Jadwal Acara Trans TV Minggu 1 November 2020. Ada Jackie Chan dan Jet Li di Bioskop TransTV

Whitty mengatakan bahwa pasien rawat inap akan meningkat di seluruh negeri dan jika negara tidak melakukan apa-apa, nantinya akan memiliki jumlah kasus yang melebihi puncak pertama epidemi virus.

Sebagai informasi bagi pembaca, Inggris sekarang telah mencatat lebih dari satu juta kasus virus sejak awal pandemi.

Disisi lain, lebih dari 46.200 orang telah kehilangan nyawa akibat virus di Inggris.

Angka ini menjadi jumlah kematian tertinggi di Eropa dan Inggris juga mencatat terdapat lebih dari 20.000 infeksi harian baru, selama lima hari terakhir. 

***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler