Warga Sipil Mariupol Ukraina Kelaparan Saat Kota Diserang Rusia, Mayat Bergelimpangan di Jalan

16 Maret 2022, 04:41 WIB
Kota Mariupol Ukraina bak 'neraka' saat diserang Rusia. /www.livemint.com

PORTAL JOGJA - Mariupol Ukraina sedang dilanda bencana kemanusiaan banyak di antara mereka mati terbunuh akibat serangan bom yang membabi-buta.

Mereka kelaparan tanpa air, listrik membuat kehidupan Mariupol makin memprihatinkan. Pasukan Rusia tiap hari menyerang kota pelabuhan sehingga wilayah itu rata dengan tanah.

Ketika serangan bom menghujam Mariupol tiada henti infratruktur kota runtuh. Hal yang menarik penduduk Mariupol hampir tidak mempunyai stok makanan dalam jangka panjang.

Dilansir portaljogja.com dari laman Telegraph sebagian warga terpaksa membobol toko dan supermarket untuk mengumpulkan persediaan untuk keluarga mereka.

Tidak sedikit dari mereka berebut makanan da saling menyerang untuk mendapat makanan dan minuman yang makin menipis.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Mariupol, Ukraina, Rusia Lanjutkan Serangan Rudal

Menurut Telegraph lebih dari 1.200 warga sipil kini diyakini telah tewas di kota berpenduduk 430.000 jiwa itu. Vadym Boychenko, walikota Mariupol mengakui bahwa tidak mungkin untuk mengidentifikasi banyak dari mereka yang terkubur.

Jumlah warga tewas begitu banyak tidak ada kesempatan untuk menguburkan mereka di kuburan pribadi, karena memang tidak ada waktu dan ruang tempat istirahat terakhir.

Penyerangan rumah sakit dan anak-anak yang dilakukan pasukan dibantah oleh pemerintah Rusia saat menghadapi kecaman Internasional atas tuduhan tersebut yang mengatakan Ukraina melakukan provokasi.

Ketika ditemukan banyak mayat bergelimpangan di jalan tidak ada cara lain dengan menguburnya secara massal dengan menyeretnya pakai karpet dan kantong plastik lalu diseret ke kuburan massal.

Baca Juga: Ramalan Shio Anjing, Babi, Kerbau dan Kambing 16 Maret 2022: Investasi Konservatif Bakal Menguntungkan

Menurut Petro Andrushenko, penasihat walikota Mariupol serangan udara telah dilakukan pagi hari dan semua pusat bersejarah diserang bom.

“Serangan udara dimulai dari pagi hari. Serangan udara demi serangan udara. Semua pusat bersejarah dibombardir,” kata Petro Andrushenko, penasihat walikota Mariupol.

Keadaan seperti tidak ada satu orang pun yang dievakuasi ke luar kota yang aman. Dibiarkan saja warga menderita kelaparan membuat penderitaan rakyatpun akan berlanjut.***

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler