Rusia Lirik India untuk Produksi Vaksin Sputnik V untuk Tangani Pandemi Covid-19, Angka Kematian Masih Tinggi

13 Juli 2021, 21:53 WIB
Para petugas tengah mengangkut vaksin Sputnik V di salah satu bandara di Rusia /Dokumentasi/Antara

PORTAL JOGJA - India merupakan salah satu negara dengan angka kasus positif infeksiCovid-19 tertinggi di dunia.
Angka kematian juga masih tertinggi saat ini bersama sejumlah negara dunia lainnya.

Apalagi virus Covid-18 varian Delta terdeteksi pertama kali di India. Akibat tinggi kasus kematian akibat covid-19 ini India sempat kewalahan dalam menanganinya.

Adanya banyak negara yang saat ini memproduksi vaksin seperti Sinovac, Sinopharm, Astrazeneca, Pfizer, Moderna dan sebagainya.

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan Serum Institute of India (SII) pada Selasa 13 Juli 2021 meluncurkan rencana untuk mulai memproduksi vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia di India mulai September 2021.

Baca Juga: Miris! Kasus Meninggal di Indonesia Pecah Rekor Hingga 1.040 Kasus, Susul India?

RDIF, yang mempromosikan vaksin secara global, menyatakan rencananya adalah untuk memproduksi lebih dari 300 juta dosis vaksin per tahun di India.

India oleh Rusia akan menjadi pusat produksi terkemuka untuk Sputnik V.

CEO RDIF Kirill Dmitriev mengatakan kepada wartawan bahwa pasokan pertama vaksin yang diproduksi akan dialokasikan untuk India, yang dengan beban infeksi virus corona 30,91 juta kasus, telah mencatat jumlah kasus tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS)

Menurut Dmitriev, RDIF sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah India tentang kemungkinan mengekspor beberapa dosis yang diproduksi berdasarkan perjanjian ke negara ketiga setelah kebutuhan mendesak penduduk India telah terpenuhi.

SII, produsen vaksin terbesar di dunia berdasarkan volume, telah menerima sampel sel dan vektor dari Pusat Gamaleya Rusia, kata RDIF, tetapi produksi belum dimulai.

Baca Juga: 18 Masalah Saat Daftar di SSCASN, Ini Solusi Buat Pendaftar CPNS dan PPPK 2021

"Dengan impor mereka yang disetujui oleh Drug Controller General of India (DCGI), proses pengembangan telah dimulai," kata RDIF dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Reuters.

Dmitriev mengatakan dia mengharapkan pasokan pertama vaksin akan diproduksi dalam beberapa bulan mendatang dan untuk produksi "meningkat" dengan cepat tahun ini.

Dalam pernyataan yang sama, CEO SII Adar Poonawalla menyampaikan harapan jutaan dosis dapat diproduksi dalam beberapa bulan mendatang dan produk uji coba akan tersedia mulai September.

Sputnik V terdiri dari dua komponen dan yang kedua terbukti lebih sulit diproduksi di Rusia. RDIF tidak mengatakan apakah SII akan membuat kedua komponen tersebut atau hanya yang pertama.

Versi satu suntikan, yang hanya terdiri dari dosis pertama, disebut Sputnik Light. Vaksin Sputnik V telah terdaftar di 67 negara secara global dengan total populasi lebih dari 3,5 miliar orang, kata RDIF dalam pernyataannya. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler