Rasisme! Dianggap Berkulit Gelap, Putra Meghan Markle dan Pangeran Harry Tidak akan Diberi Gelar Kebangsawanan

10 Maret 2021, 19:31 WIB
Dokumentasi kelahiran Archie, putra dari Pangeran Harry dan Meghan Markle. /instagram @theroyalfamily/

PORTAL JOGJA - Pada wawancara yang dilakukan Oprah Winfrey pada 7 Maret 2021 lalu dengan pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle, terungkap banyak hal yang tidak pernah diketahui publik secara umum. Salah satunya adalah adanya rasisme yang timbul ketika membicarakan warna kulit dari anak Harry dan Meghan.

“Kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya saat dia lahir,” ucap Megahn kepada Oprah mengenang peristiwa yang terjadi beberapa waktu sebelum putra pertamanya lahir.

Harry dan Meghan diketahui memutuskan meninggalkan kerajaan Inggris dan tinggal di California, AS awal 2020 lalu. Keputusan mereka berdua mendapatkan banyak cemooh dari warga Inggris. Sebelumnya, pernikahan Harry dan Meghan pada Mei 2018 juga sempat menjadi gosip panas mengingat Meghan adalah anggota kerajaan Inggris modern pertama yang tidak berkulit putih. Meghan adalah keturunan Afrika Amerika.

Pada wawancara dengan Oprah, Meghan menggambarkan pengalamannya selama berada di Istana Buckingham dan menjalani keseharian sebagai seorang ‘anggota kerajaan’.

"Pada bulan-bulan ketika saya hamil, di sekitar waktu yang sama, kami memiliki percakapan bersama tentang dia (calon bayinya) tidak akan diberi keamanan, dia tidak akan diberi gelar, dan juga kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya saat dia lahir,” ujar Meghan dalam wawancara yang ditayangkan di CBS ini.

Baca Juga: Catat ini yang Harus Anda Lakukan Saat Muncul Bintik Hitam di Kulit

Oprah tampak tertegun dan kaget dengan cerita tersebut. Harry juga menyatakan bahwa perbincangan tentang warna kulit itu membuatnya tertegun dan kaget. Harry tidak pernah membicarakan tentang hal ini sebelumnya, dan ia tidak akan pernah memberitahu siapapun tentang siapa anggota keluarga yang menyatakan hal itu.

“Ada beberapa tanda yang nyata dan jelas bahkan sebelum kami menikah bahwa ini akan menjadi sangat sulit,” ujar Harry.

Hal ini ditanggapi oleh Istana Buckingham bahwa mungkin Pangeran Harry salah mengingat percakapan tentang warna kulit putranya.

"Meskipun beberapa ingatan mungkin berbeda, ingatan itu ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi," kata istana seperti yang ditulis The Insider dan dikutip Portaljogja.com.

Meghan juga mengatakan bahwa beberapa anggota keluarga kerajaan Inggris memiliki kekhawatiran dan mengungkapkan percakapan ketika Meghan hamil, tentang kekhawatiran seberapa gelap kulit anaknya kelak. Mereka juga menyatakan keprihatinannya kepada Pangeran Harry bila bayinya kelak berkulit gelap.

Baca Juga: Sempat Viral, Sosok Pemberi Makan Sampah Plastik Kuda Nil Taman Safari Resmi Meminta Maaf

Menurut Samantha Grindell, komentar rasis yang keluar dari anggota keluarga Inggris itu memang mengecewakan, namun tidak mengejutkan. Mengingat keluarga kerajaan tersebut memang memiliki masa lalu yang kuat yang berhubungan dengan rasisme.

“Tidak mungkin memisahkan rasisme dari sejarah keluarga kerajaan karena begitu banyak monarki seperti yang kita kenal sekarang dibangun menggunakan kolonialisme. Inggris menjajah lusinan negara dan wilayah selama berabad-abad yang lalu, banyak di antaranya dihuni oleh orang-orang yang sebagian besar berkulit hitam dan berkulit coklat, seperti Nigeria dan India,” tulis Grindell di Insider.

Bangsawan Inggris tidak berbuat banyak untuk memperbaiki masa lalu rasis keluarga mereka.

Pangeran Charles memang pernah telah mengakui kekejaman yang mengerikan dari perdagangan budak, dan penderitaan yang tak terbayangkan yang ditimbulkannya. Namun hal ini tidak pernah dilakukan Ratu Elizabeth II yang bertahta saat ini.

“Sudah lama terlambat bahwa Ratu harus meminta maaf atas peran kerajaan dalam perdagangan budak. Fakta bahwa dia tidak melakukannya, menunjukkan kurangnya penyesalan, keengganan untuk menghadapi ketidakadilan di masa lalu, dan kurangnya komitmen untuk Inggris masa kini yang multiras,” kata aktivis hak asasi manusia, Peter Tatchell.

Baca Juga: Layanan Tes Covid-19 GeNose Kini Tersedia di 14 Stasiun dengan Tarif Rp 20 Ribu

Rasa rasisme dalam keluarga kerajaan juga terasa ketika banyak orang meminta Ratu Elizabeth II berhenti menggunakan lencana Ordo St Michael yang menggambarkan malaikat agung St Michael yang menginjak-injak Setan. Bagi gerakan black lives matter, lencana itu menyerupai orang kulit putih yang menginjak leher orang kulit hitam, dan mencerminkan bagaimana George Floyd dibunuh.

Ratu terus mengenakan lencana tersebut dan tidak memberi komentar apapun.

Berbagai insiden menunjukkan rasisme masih menjadi masalah utama dalam keluarga kerajaan. Tapi contoh paling jelas tentang betapa sedikit yang berubah adalah perlakuan buruk mereka terhadap Meghan Markle.

“Monarki memperlakukan Meghan Markle dan Archie secara berbeda. Meghan telah menjadi sasaran perlakuan rasis dari media sejak dia dan Pangeran Harry mulai berkencan,” tulis Grindell.

Misalnya, tabloid Inggris berulang kali mengkritik Markle, namun memuji Kate Middleton, istri Pangeran Andrew, untuk hal yang sama seperti yang mereka lakukan, apakah itu cara menggendong bayi atau makan alpukat.

Dalam wawancara CBS, Meghan juga memberi tahu Oprah bahwa keluarga kerajaan tidak berusaha menghentikan pers untuk membagikan cerita negatif, tidak benar, atau rasis tentangnya.

Tetapi kerajaan mencoba menghentikan penyebaran cerita palsu dan kasar tentang Kate Middleton.

Ini menunjukkan standar ganda.

Representasi standar ganda tersebut merupakan awal dari pembunuhan karakter yang diterima Meghan. Harry melihat hal tersebut menyakitkan ketika keluarganya tidak mengadvokasi Meghan kepada pers Inggris yang memang terkenal ganas.

Perilaku berbeda ini tidak hanya menimpa Meghan, tapi juga Archie, putra dari Harry dan Meghan.

Diskusi rasis tentang warna kulit Archie seharusnya tidak mengejutkan mengingat sejarah keluarga kerajaan yang telah menunjukkan kepada publik siapa mereka selama beberapa dekade. Jadi tidak mengherankan jika mereka rasis, bahkan terhadap anggota keluarga mereka sendiri.

Akibat perilaku rasisme tersebut, Archie Harrison Mountbatten-Windsor, putra dari Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak akan diberi gelar kebangsawanan karena dianggap berkulit gelap.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: The insider

Tags

Terkini

Terpopuler