Network
PORTAL JOGJA – Di depan pusara Rina Gunawan, Teddy Syach sempat mengatakan dirinya rida dan ikhlas melepas kepergian istri tercintanya. Namun tiga hari sepeninggal Rina Gunawan, Teddy mengakui bahwa sebenarnya hatinya hancur saat harus membimbing istrinya berdoa
“Saya sudah hancur, ketika saya harus menyaksikan, saya harus membimbing istri saya sampai saat saaat terakhir, saya nggak berhenti membimbing istri saya,” ungkap Teddy Syach seperti diunggah kanal Youtube KH Infotainmetnt.
Meski demikian, Teddy mengaku harus menguatkan diri. “Itu sudah tugas saya, saya nggak boleh larut dalam kesedihan, meskipun ya sudah hancur,” ungkapnya.
Tak hanya dia, Teddy juga mengatakan anak-anaknya sangat tidak siap saat harus dihadapkan kenyatakan bahwa Rina Gunawan harus pergi secepat itu. “Nggak siap, anak-anak nggak siap,” kata Teddy.
Baca Juga: Paramount Pictures Rilis Lebih Cepat Film A Quiet Place Part II
Baca Juga: Desy Ratnasari Mengaku Siap Dipasangkan dengan Ridwan Kamil di Pilgub 2024
Pria yang telah menikahi Rina Gunawan selama hampir 22 tahun ini mengatakan anak lelakinya sempat kejang melihat kondisi terakhir ibundanya. “Anak saya sempat kejang yang laki, karena anaknya pendiam dan terlalu nyimpen gitu, “ kisah Teddy.
Ia pun harus berusaha memberikan semangat untuk anak-anaknya agar kuat meski perasaannya sendiri hancur lebur. “Akhirnya saya naikkin lagi semangatnya. Memang nggak mudah pada saat itu,” ujarnya. Ia pun memutuskan untuk tidak memperlihatkan tayangan video saat istrinya harus menghadapi sakratul maut pada anak-anaknya.
“Saya nggak mau gambaran itu. anak-anak bisa mengetahui tentang bagaimana sih gambaran sakratul maut itu dalam kamar ICU.” Kata Teddy yang akhirnya memutuskan untuk mengubah posisi handphone. “Akhirnya handphone itu saya tidurkan saja, hanya saya yang bisa melihat sampai akhir,” kata Teddy.
Baca Juga: Kim Kardashian Sempat Frustasi Akibat Di-Bully saat Berat Badannya Naik 27 Kg Ketika Hamil
