Network
PORTAL JOGJA – Artis papan atas Raffi Ahmad hari ini mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di Istana Negara. Raffi divaksin bersamaan dengan Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan, Ketua IDI dan juga tokoh masyarakat.
Raffi terpilih menerima vaksin pertama sebagai perwakilan anak muda. Dari tayangan kanal Youtube Sekretariat Presien, Raffi tampak tenang mengikuti prosedur pemberian vaksin tersebut.
Setelah mendapat melewati tahapan inform consent, Raffi mengikuti tahap pengecekan tekanan darah. Setelah mengikuti pemeriksaan kesehatan, barulah Raffi disuntik dengan vaksin Covid-19 produksi dari Sinovac.
Baca Juga: Millen Cyrus Selesai Jalani Rehabilitasi. Unggah Foto Kegiatan di Balai Rehabilitasi Lido
Sebagaimana diatur dalam Juknis Kemenkes RI, salah satu syarat penerima vaksin Covid-19 antara lain adalah :
- Tekanan darah tidak lebih dari 150/90 mmHg
- Tidak pernah mengidap Covid-19, tiak sedang hamil atau menyusui, tidak mengidap gejala ISPA dalam tujuh hari terakhir, tidak memiliki riwayat alerti berat, penyakit ginjak, rematik dan sakit saluran pencernaan kronis.
- Tidak mengidap diabeter mellitus tipe 2 terkontrok dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen.
- Tidak sedang demam (di atas 37,5 derajat Celcius). Jika deman disarankan ditunda.
Sebagaimana ditulis portaljogja.com sebelumnya, kabar Raffi Ahmad menjadi salah satu penerima vaksin tahap pertama bersama dengan presiden Jokowi telah tersiar beberapa hari lalu.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Naik Rp11.000 Bobot 2 Gram, Hari ini Rabu 13 Januari 2021
Namun saat itu belum ada kepastian. Hari ini Raffi akhirnya mewakili kelompok anak muda milenial mengikuti vaksinasi tahap pertama bersama presiden. Pelaksanaan vaksin tahap pertama telah dilalui suami Nagita Slavina itu pun terlaksana dengan lancar.
Hanya saja, seperti halnya penerima vaksin Covid-19 lainnya, Raffi Ahmad tidak diperkenankan pulang dan harus menunggu untuk tetap berada di tempat selama minimal 30 menit. Hal itu dimaksudkan untuk memantau apakah ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Gejala yang mungkin timbul beragam, tergantung dari sensitivitas tubuh seseorang dan berat ringannya reaksi antigen antibody.***
