"Orang-orang dengan latar belakang berbeda dan tidak mengenal satu sama lain membentuk perkumpulan tentatif untuk bertahan," katanya. "Saya kira inilah perbedaan yang ingin disampaikan 'Sweet Home'".
Salah satu hal tersulit dalam serial itu adalah menciptakan visualisasi bahwa monster ini perwujudan dari hasrat dan nafsu manusia.
"Saya harus memikirkan detail dan kemiripan dengan komik aslinya," ujar dia. "Butuh biaya besar untuk mewujudkan makhluk imajinatif ini." ***