Harga Emas Turun, Dolar Menguat Saat Persaingan pemilihan AS Tambah Ketat

- 5 November 2020, 08:41 WIB
Ilustrasi harga emas dunia.
Ilustrasi harga emas dunia. /Pegadaian

PORTAL JOGJA - Pemilihan Presiden Amerika Serrikat (AS) berpengaruh terhadap situasi pasar dunia. Padahal perhitungan suara masih belum usai.

Klaim menang antara Donald Trump maupun Joe Biden juga terjadi di beberapa wilayah negara bagian. Salah satu contohnya adalah perdagangan emas dunia yang ikut terpengaruh situasi tersebut.

Harga emas dunia jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal itu akibat tekanan penguatan dolar AS setelah Presiden AS Donald Trump meraih keunggulan awal di negara bagian utama Florida.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Kamis 5 November 2020 - Antam, Batik, Retro dan UBS

Hal itu memperkeruh jalan bagi saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Perkembangan tersebut membuat investor menurunkan ekspektasi untuk rancangan undang-undang stimulus.

Dikutip dari ANTARA, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, merosot 14,2 dolar AS atau 0,74 persen menjadi ditutup pada 1.896,2 dolar AS per ounce. Bertengger kembali di bawah level psikologis 1.900 dolar AS setelah mencatat kenaikan selama tiga hari beruntun.

Emas berjangka bertambah 17,9 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1.910,4 dolar AS per ounce pada Selasa (3/11/2020), setelah terangkat 12,6 dolar AS atau 0,67 persen menjadi 1.892,50 dolar AS pada Senin (2/11/2020). Sementara akhir pekan lalu (30/10/2020), harga emas menguat 11,9 dolar AS atau 0,64 persen menjadi 1.879,90 dolar AS.

Investor juga menunggu pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat, untuk arah ekonomi setelah pemilihan AS.

Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 44,1 sen atau 1,81 persen menjadi ditutup pada 23,893 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 4,9 dolar AS atau 0,56 persen menjadi menetap di 870,1 dolar AS per ounce.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah