Sokong Ketahanan Pangan, Kawasan Food Estate Kalteng Memasuki Masa Panen Jagung

- 13 Maret 2024, 21:44 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) saat meninjau lahan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada Senin 11 Desember 2023.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) saat meninjau lahan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada Senin 11 Desember 2023. / ANTARA/HO-Kementerian Pertanian./

PORTAL JOGJA - Kabar baik berhembus dari Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Kawasan food estate atau kawasan lumbung pangan di kawasan Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah telah memasuki masa panen jagung. 

Dalam siaran pers dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang diterima di Jakarta Rabu 13 Maret 2024 diketahui bahwa Kemenhan telah melakukan panen jagung di kawasan food estate yang dikelola pemerintah pada Senin 11 Maret 2024. Secara langsung kawasan lumbung pangan tersebut dikelola oleh prajurit Yonzipur 6 dan Denzipur 8 serta Kodim 1016/Plk.

Panen jagung yang dilakukan saat ini hasil dari lahan seluas sembilan hektare. Diketahui pula dalam waktu dekat Kemhan juga akan melaksanakan panen singkong di lahan seluas lima hektare di lokasi food estate yang sama.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pegawai Negeri Kembangkan Tanaman Hidroponik

Asisten Khusus Menhan Bidang Ketahanan Pangan Kemhan Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana dalam siaran pers tersebut menyebut bahwa hasil panen tersebut akan digunakan masyarakat sekitarnya guna ketahanan pangan, seperti  mencukupi kebutuhan ekonomi atau dikonsumsi secara langsung.

"Kehadiran TNI Angkatan Darat di Kecamatan Sepang memberi dampak sangat baik berwujud kemandirian sosial ekonomi bagi masyarakat," kata Ida Bagus sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Seperti diketahui bahwa program estate ini merupakan proyek jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Ini merupakan program jangka panjang yanag membutuhkan proses. Hal ini pernah dikemukakan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Lanud Adisutjipto dan Pemda DIY Fasilitasi Petani Manfaatkan Lahan

“Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” kata Andi Amran di Jakarta pada Senin 22 Januari 2024.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum Masyarakat Peduli Pangan (Mappan) Wignyo Prasetyo memandang perlunya dukungan kuat dari semua pihak untuk menopang program ini. Sejumlah inovasi benih-benih tanaman agar adaptif dengan lahan baru, serta riset lainnya harus terus dilakukan untuk mendukung proyek ketahanan pangan ini.

"Program itu masih terus berjalan dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tapi kita harus optimis," kata Wignyo dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa 23 Januari 2024.

Baca Juga: Kemensos Sudah Bentuk 532 Lumbung Sosial Tersebar di Seluruh Nusantara

Pada tahun 2020 hingga 2021 program lumbung pangan sempat terkendala relokasi anggaran akibat pandemi Covid-19. Saat ini program tersenut sudah memunculkan sawah dan kebun seluas 3.000 hektare di Kalimantan Tengah, 5.000 hektare di Nusa Tenggara Timur, dan 215 hektare di Humbang Hasundutan yang berlokasi di Sumatra Utara.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah