Harga Daging Ayam di Jogja Semakin Membumbung

- 1 Juli 2020, 22:07 WIB
Pedagang daging ayam potong
Pedagang daging ayam potong /Bagus Kurniawan/Siti Baruni

PORTAL JOGJA - Dalam waktu seminggu terakhir, harga daging ayam negeri atau ayam potong terus mengalami kenaikan. Kenaikan ini mengakibatkan omset pedagang mengalami penurunan.

Setelah pada minggu ke-3 bulan Juni harga ayam mencapai Rp 39.000/kg dan minggu ke-4 mencapai harga Rp 40.000/kg, maka memasuki Bulan Juli ini harga ayam mencapai Rp 45.000/kg.

Dimi, pedagang daging ayam di Pasar Induk Giwangan menyebutkan harga Rp. 45.000/kg tersebut adalah harga untuk dada dan paha bawah, sedang untuk sayap masih dibandrol harga Rp 40.000/kg.

Baca Juga: Perairan Selatan DIY Bakal Diterjang Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

"Sudah dua tiga hari ini harganya segitu, tapi kemarin saya tidak jualan," kata Dimi pada portaljogja.com.

Kondisi berbeda justru terjadi pada daging ayam kampung. Bu Par yang juga berjualan di Pasar Giwangan mengatakan, seusai masa lebaran, harga daging ayam kampung stabil pada kisaran harga Rp 75.000/kg.

Kendati harga daging ayam potong mahal, namun Dimi mengaku tidak terlalu berpengaruh pada omzet hariannya.

Baca Juga: Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama Sepakat Tak Gelar Takbir Keliling

"Sehari paling tidak tigapuluh kilo lebih tetap terjual," terang Dimi sambil mengucap syukur. 

Menurutnya, omset penjualan tetap stabil karena ia telah memiliki pelanggan yang mayoritas adalah pedagang warung makan.

Senada dengan Dimi, Mulyani yang berjualan di Pasar Kotagede juga mengaku tidak mengalami penurunan penjualan,

"Alhamdulillah mba, ajeg seperti biasanya," kata perempuan berkacamata tersebut. Bedanya, pedagang yang biasa dipanggil mBak Mul ini masih mematok harga Rp 43.000/kg.

Baca Juga: Tebak! Pohon Perindang di Kota Jogja Ini Berbentuk Hewan Apa?

Ditanya perihal penyebab kenaikan harga tersebut, para pedagang mengaku tidak mengetahui.

"Ngapunten mbak, niki malah ngluwihi regi bada (entah mbak, ini melebihi harga saat lebaran)," kata Dimi.
Meski harga daging ayam mahal, namun pembeli tidak memiliki banyak pilihan. “Sampai sekarang, kepala, ceker dan usus itu jarang ada barangnya, mbak,” imbuh Dini. (*)

 

 

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah