BRI Life Selidiki Dugaan Kebocoran Data Dua Juta Nasabah

- 28 Juli 2021, 20:17 WIB
Ilustrasi peretas.
Ilustrasi peretas. /Pixabay/The Digital Artist/

PORTAL JOGJA - BRI Life, perusahaan asuransi Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan pihaknya tengah menyelidiki dugaan kebocoran data dari dua juta nasabahnnya yang dijual di dunia maya. 

Hudson Rock, sebuah perusahaan pemantau kejahatan dunia maya, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa beberapa komputer milik karyawan BRI dan BRI Life telah diretas.

"Kami sedang melakukan pengecekan dengan tim dan akan memberikan update segera setelah investigasi selesai," kata CEO BRI Life, Iwan Pasila, melalui pesan singkat.

Baca Juga: AstraZeneca Menemukan Risiko Kecil Pembekuan Darah Setelah Dosis Pertama Diberikan

Dalam pernyataan selanjutnya, BRI Life mengatakan penyelidikannya sedang dilakukan dengan tim independen yang berspesialisasi dalam keamanan siber untuk melakukan penelusuran digital dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan perlindungan data bagi pemegang polis.

Dilansir dari Reuters, Ade Nasution, Corporate Secretary BRI Life, mengatakan perusahaan telah berupaya maksimal untuk melindungi data pemegang polisnya, menambahkan bahwa perusahaan tidak pernah memberikan data pribadi kepada "pihak yang tidak bertanggung jawab".

Dalam sebuah unggahan di situs web RaidForums hari Selasa, seorang pengguna yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka menjual 460.000 dokumen yang dikumpulkan dari data lebih dari dua juta nasabah BRI Life seharga $7.000.

Baca Juga: 500 Bendera Putih Dikibarkan, Pelaku UMKM di Kota Padang: Kondisi Sedang Tidak Baik-baik Saja

Unggahan tersebut disertai dengan video dokumen berdurasi 30 menit, yang mencakup rincian rekening bank, serta salinan kartu identitas Indonesia dan rincian wajib pajak.

"Kami mengidentifikasi beberapa komputer karyawan BRI Life dan Bank Rakyat Indonesia yang dikompromikan yang mungkin telah membantu peretas mendapatkan akses awal ke perusahaan," kata Hudson Rock dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah