Setelah berada di tangan Candler, penjualan minuman racikan Pemberton ini semakin melejit. Dari yang awalnya terjual 9.000 galon di tahun 1890 menjadi 370.877 galon di tahun 1900.
Melihat animo pasar yang begitu besar, Coca-Cola kemudian mendirikan beberapa pabrik yang berlokasi di Dallas, Los Angeles, dan Philadelphia.
Tak hanya laku keras di Amerika Serikat, namun Coca-Cola juga laku di Kanada.
Lebih lanjut Coca-Cola Company menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan produsen dan distributor botol pada tahun 1899.
Pihak Coca-Cola Company memberikan produsen dan distributor botol tersebut lisensi untuk membeli sirup, memproduksi botol, dan mendistribusikan minuman dengan merek Coca-Cola.
Perjanjian lisensi tersebut menjadi dasar sistem distribusi yang berlaku sampai saat ini dan menjadi ciri khas Coca-Cola.***