Pemerintah dan BNI Dorong Efektivitas Kartu Prakerja Lewat KUR Dorong Berwirausaha

- 7 Juni 2021, 16:49 WIB
Berikut beberapa penyebab peserta tidak lolos Kartu Prakerja.
Berikut beberapa penyebab peserta tidak lolos Kartu Prakerja. /Prakerja.go.id

PORTAL JOGJA - Pemerintah sejak bulan Maret 2021 meluncurkan bantuan untuk program kartu Prakerja Rp10 juta

Program Kartu Prakerja tersebut terwujud melalui program KUR bank mitra pemerintah salah satunyanya, adalah Bank BNI.

Pemerintah bekerjasama dengan BNI terus melakukan dan mendorong efektivitas lewat KUR.

“Program Kartu Prakerja memang ditujukan untuk peningkatan produktivitas maupun daya saing serta untuk mendorong semangat berwirausaha,” kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, Sesal Nino Telantarkan Reyna dan Marah Besar Sama Elsa

Baca Juga: LAPAN Informasikan Hari Senin 7 Juni 2021 Terjadi Hujan Meteor, Ini Cara Melihatnya

KUR Super Mikro di bank BNI pada perkembangannya mengalami kemajuan yang cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari beberapa alumni kartu Prakerja yang telah berhasil menjadi wirausaha.

Kesuksesan kewirausahaan bersama KUR BNI dapat dilihat dari kedai kopi Bencoolen di Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, kedai kopi Bencoolen yang terletak di kawasan Bogor tersebut milik Syarief Hidaya.

Syarief merupakan alumni kartu Prakerja gelombang 8, yang berprofesi sebagai freelance proyek officer yang ada di perusahaan event organizer yang terletak di Jakarta.

Sebelum mendirikan kafe kedai kopi Bencoolen, Ia merupakan pekerja yang terkena PHK dari perusahaan tempatnya bekerja.

Baca Juga: Video Viral! Sepasng ABG Berciuman Terekam Kamera CCTV di Kebun Teh Kemuning Karanganyar

Pasca kena PHK, Ia bingung dan mengalami kesulitan mencari pekerjaan yang cocok di masa pandemi Covid 19. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk mendaftarkan kartu Prakerja.

Alasan Ia memilih mendaftarkan ke pelatihan kartu Prakerja, supaya dapat dengan cepat membuka usaha kedai kopi.

Ia memilih kedai kopi, karena pernah mempunyai pengalaman dunia kopi dan pemasarannya.

Dari mengikuti pelatihan kartu Prakerja tersebut. Ia berharap dapat menemukan bagaimana cara membuka kedai kopi.

Selain itu, Ia ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana strategi pemasaran di beberapa lembaga pelatihan, yang ada pada program kartu Prakerja.

Baca Juga: Anak Berusia 12 dan 14 Tahun di Florida Mencuri AK-47 dan Shotgun, Sempat Baku Tembak Dengan Polisi

Setelah mengikuti pelatihan kartu Prakerja, Ia kemudian mendaftarkan KUR BNI super Mikro Rp10 juta.

Tidak lama kemudian, Ia mendapatkan bantuan intensif dari mitra KUR BNI untuk mengembangkan usahanya.

“Saya sangat mengapresiasi semangat juang alumni Kartu Prakerja yang terus berupaya mengembangkan kemampuan diri dan usaha bisnis,” kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga menjelaskan banyaknya pilihan program pelatihan Kartu Prakerja terbukti mampu memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat serta berhasil membangkitkan semangat masyarakat untuk berwirausaha.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Stabil di Awal pekan, Senin 7 Juni 2021 di Pegadaian

Ia menjelaskan jumlah yang mendaftar pada program kartu Prakerja gelombang 16 sebanyak 62,79 juta.

17% alumni Prakerja gelombang 16 memilih untuk berwirausaha, sedangkan 35% di antaranya memutuskan bekerja kembali.

“Semakin banyaknya wirausahawan tentunya akan mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Ini akan mendorong produktivitas dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kita,” kata Menko Airlangga.

“BNI melengkapi kedai kopi milik Syarief dengan layanan keuangan digital untuk mendukung bisnisnya. Ini sejalan dengan program BNI dalam mendukung sektor UMKM,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto.***

 

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah