PORTAL JOGJA - Pemerintah tahun ini melarang mudik saat lebaran nanti. Hal itu sebagai salah satu cara mengurangi risiko penularan Covid-19 yang lebih tinggi pasca libur panjang.
Keputusan itu diambil oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy untuk menekan angka penularan dan kematian Covid-19 masih tinggi terutama pasca libur panjang.
"Cuti bersama idul fitri satu hari ada, tapi enggak boleh ada aktivitas mudik. Pemberian bansos akan diberikan," kata Muhadjir di Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.
Baca Juga: Istri Hotma Sitompul Unggah Foto Bernuansa Kelam, Katanya: Waktu yang akan Bersuara
Adanya pelarangan untuk mudik lebaran tersebut, kalangan dunia usaha berharap pencairan bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah pada masa Lebaran 2021/Idul Fitri 1442 H akan mampu mendongkrak konsumsi dan permintaan pasar sehingga bisa tetap mendorong pemulihan ekonomi meski ada kebijakan larangan mudik.
Hal itu dungkapkan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani. Menurutnya kebijakan larangan mudik memang akan menekan tingkat konsumsi masyarakat. Pelaku usaha di daerah dan kegiatan pariwisata juga diprediksi akan paling banyak mengalami dampak negatif akibat kebijakan tersebut.
Baca Juga: Foto Hotma Sitompul Dengan Menantunya Istri Bams Samson, Tapi Tanpa Desiree Tarigan Istri Sahnya
Baca Juga: Earth Hour Hari Ini Sabtu 27 Maret 2021, 1 jam saja, Saatnya Bumi Beristirahat Sejenak, Cek Jamnya!
"Namun, dengan kebijakan pencairan bansos, kami rasa ada peluang demand domestik bisa didongkrak lebih tinggi. Ini berdasarkan pengamatan kami di tahun lalu di mana pencairan bansos yang gencar di kuartal IIi 2020 sangat signifikan meningkatkan demand pasar domestik di periode tersebut dan efek positifnya juga tercermin pada perbaikan tingkat pertumbuhan penjualan ritel. Kami harap hal yg sama bisa terjadi juga tahun ini," ungkapnya kepada Antara, Sabtu 27 Maret 2021.