Empat Program Andalan Bank Indonesia Gairahkan Ekonomi DIY, Pengguna QRIS Meningkat

- 3 Desember 2020, 21:49 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Hilman Tisnawan memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2020 di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis, 3 Desember 2020.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Hilman Tisnawan memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2020 di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis, 3 Desember 2020. /Bagus Kurniawan/(Bank Indonesia Yogyakarta/portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Hilman Tisnawan menjelaskan adanya pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal, dimana kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi.

DHilman mengatakan pada sisi sistem pembayaran, Bank Indonesia DIY selalu menjaga kelancarannya baik secara tunai maupun non tunai. Digitalisasi sistem pembayaran terus dilakukan pihaknya dengan menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai akselerator inklusi keuangan.

“Pengguna QRIS di DIY meningkat lebih dari 200 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2019,” kata Hilman dalam siaran persnya, Kamis, 3 Desember 2020.

Baca Juga: Kembali Gelar Aksi Dukung Bawaslu, Aktivis Jogja Corruption Watch Ini Pilih Berjalan Mundur

Bank Indonesia DIY, kata dia, selalu berkomitmen menjadi mitra strategis sejumlah pihak. Seperti Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, Akademisi, dan Pelaku Usaha, untuk berkontribusi nyata dalam memajukan ekonomi DIY.

“Komitmen Bank Indonesia DIY tercermin dari berbagai program kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak,” imbuh Hilman.

Adapun program kolaborasi tersebut, kata dia, seperti Program Bejo Talk yang diluncurkan untuk fasilitasi forum diskusi ekonomi dengan berbagai pihak. Harapannya akan terjadi sinergi pemikiran, sehingga rekomendasi yang diusulkan kepada pengambil keputusan lebih konkret dan efektif.

Lalu program Sinergi Pariwisata Ngayogyokarto (Siwignyo). Program ini merupakan kolaborasi program sebagai upaya percepatan pemulihan pariwisata DIY dan percepatan reaktivasi pariwisata DIY.

Baca Juga: Sinergi dan Kolaborasi Kunci Kebangkitan Ekonomi di DIY

“Tergabung dalam pentahelix ini adalah Pemda DIY, Bank Indonesia DIY, Asosiasi Pariwisata DIY, dan ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) DIY,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah