PORTAL JOGJA – Baru-baru ini beredar informasi berupa pesan berantai melalui aplikasi percakapan Whatsapp, tentang meninggalnya Kasdim 0817 Gresik Mayor Sugeng Riyadi usai menerima vaksinasi Covid-19.
Dalam pesan tersebut tertulis, “Inalilahi wainalilahi roziun.Vaksin pertama Kasdim 0817 Gresik Mayor Sugeng Riyadi tadi malam Dan ramil kebu mas gresik meninggal akibat siangya disuntik vaksin.. pagi ini proses pemakaman…hati2 bahaya vaksin ini nyata.”
Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan mengejar penyebar hoaks terkait tewasnya Kasdim 0817 Mayor Sugeng Riyadi usai menerima vaksin COVID-19 di wilayah tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 81 Orang Meninggal Akibat Gempa di Sulawesi Barat, 1.150 Rumah Rusak di Majene
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto saat dikonfirmasi di Gresik, seperti dilansir Portal Jogja dari Antara Senin 18 Januari 2021 mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kodim 0817 terkait informasi hoaks tersebut.
"Dari koordinasi, kami pastikan itu adalah tidak benar. Informasi itu tidak bertanggungjawab, dan telah beredar luas sejak Minggu malam di sejumlah media sosial," katanya.
Ia mengaku pesan dari aplikasi percakapan WhatsApp itu juga sudah menyebar ke sejumlah pejabat di Kabupaten Gresik.
"Saat ini Satreskrim sedang melakukan penelusuran untuk mengungkap siapa yang pertama kali menyebarkan informasi hoaks tersebut," jelas Arief.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin Malam Ini : Aldebran akan Ungkapkan Rahasia Kepada Andien, Apa Itu?
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Inggris : Liverpool vs Man Utd Imbang, Tottenham dan Man City Menang Besar
Ia mengatakan tim yang bergerak adalah Unit Tipiter Satreskrim Polres Gresik dengan melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa penyebar hoaks tersebut.
Sementara itu, Kasdim Mayor Inf Sugeng Riyadi melalui keterangan resmi diakui telah melaksanakan vaksinasi di RSUD Ibnu Sina, dansaat ini dalam keadaan sehat walafiat.
Sehingga informasi yang beredar terkait meninggalnya Kasdim Mayor Inf Sugeng Riyadi melalui aplikasi percakapan Whatsapp dipastikan tidak benar atau hoaks.***