Keraton Yogyakarta Gelar Hajad Dalem Garebeg Sawal dan Ngabekten 2024/ Jimawal 1957

- 11 April 2024, 10:49 WIB
Ilustrasi salah satu rangkaian acara Garebeg Kraton Yogyakarta
Ilustrasi salah satu rangkaian acara Garebeg Kraton Yogyakarta /dok. Panji Arkananta/

PORTAL JOGJA - Dalam rangka peringatan Idulfitri 2024/Jimawal 1957, Keraton Yogyakarta menggelar Hajad Dalem Garebeg Sawal dan Ngabekten 2024/ Jimawal. 1957. Rangkaian kegiatan ini sudah dimulai pelaksanaannya sebelum pelaksanaan Garebeg Sawal yang jatuh pada Kamis 11 April 2024 atau merupakan hari kedua Idul Fitri 1445 Hijriah.

Berikut rangkaian Gelar Hajad Dalem Garebeg Sawal dan Ngabekten 2024/ Jimawal 1957 yang dikutip Portal Jogja dari sumber resmi Keraton Yogyakarta dan beberapa sumber lainnya.

Gladi Resik Prajurit

Gladi resik ini sudah diselenggarakan pada Minggu, 7 April 2024 pada pukul 15.00 - 17.00 WIB. Pelaksanaan kegiatan ini dengan kirab mengambil lokasi Kamandungan Kidul - Pagelaran - Masjid Gedhe - Mangkubumen.

Ada yang agak berbeda dengan kirab prajurit pada tahun ini. Dikutip dari channel Youtube Potret Wayangku, adalah adanya kembali Kapten Prajurit yang memakai payung.

Baca Juga: Kraton Yogyakarta Gelar Hajad Dalem Garebeg Besar 1444 H

Hajad Dalem Numplak Wajik

Prosesi Numplak Wajik di Panti Pareden, kompleks Magangan Keraton Yogyakarta pada Senin 8 April 2024 ./Foto:dok. Panji Arkananta
Prosesi Numplak Wajik di Panti Pareden, kompleks Magangan Keraton Yogyakarta pada Senin 8 April 2024 ./Foto:dok. Panji Arkananta

Numplak Wajik merupakan upacara yang menjadi tanda dimulainya proses merangkai gunungan. Sebagai simbol sedekah raja kepada rakyat, sejumlah gunungan itu akan diarak dan dibagikan kepada masyarakat saat upacara Garebeg.

Hajad Dalem Numplak Wajik telah dilaksanakan pada Senin 8 April 2024 mulai pukul 15.30 bertempat di Panti Pareden, kompleks Magangan Keraton Yogyakarta. Prosesi ini dipimpin oleh putri Sri Sultan Hamengkubuwono X GKR Condrokirono yang merupakan Panghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Hajad Dalem Garebeg Sawal

Inilah salah satu upacara penting dalam rangkaian menyambut Idul Fitri. Dalam prosesi ini, keraton mengeluarkan gunungan yang menjadi simbol penanda sedekah Sultan kepada rakyat. Gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Pada tahun ini terdapat perbedaan Garebeg Sawal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaannya baik mengenai urutan tata cara upacaranya, rute, maupun prosesinya. Berbeda pada aturan prosesi pada tahun-tahun sebelumnya, maka tahun ini akan dikeluarkan 6 gunungan.

Baca Juga: Kraton Yogyakarta Tiadakan Acara Garebeg Besar

Prosesi ini akan dilaksanakan secara terbuka, bertempat di Pagelaran Keraton menuju Masjid Gedhe dan kemudian diteruskan di Mangkubumen. Garebeg ini dilangsungkan pada Kamis 11 April 2024 mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Ngabekten

Lazimnya pada masyarakat Jawa umumnya yang melakukan silaturahmi saat Idul Fitri, di keraton juga terdapat tradisi sungkem pangabekti dan silaturahmi kepada raja berupa ngabekten. Acara ngabekten ini juga merupakan simbol dari bakti kepada Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ngabekten dilaksanakan selama dua hari dan terbagi menjadi Ngabekten Kakung dan Ngabekten Putri.

Acara kedua ngabekten ini dilaksanakan secara tertutup. Ngabekten Kakung dilaksanakan pada Kamis 11 April 2024 pada pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Sementara Ngabekten Putri dilangsungkan pada satu hari setelah acara Ngabekten Kakung, yaitu pada Jumat 12 April 2024 pada jam yang sama.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kraton Yogyakarta Tiadakan Grebeg Maulud

Ringgitan Bedhol Songsong

Ringgitan atau pertunjukan wayang kulit Bedhol Songsong akan dilangsungkan sepanjang malam. Bedhol Songsong merupakan prosesi mencabut (bedhol) payung (songsong). Konon, payung yang dimaksud dalam Bedhol Songsong merupakan payung-payung yang dimiliki para pejabat administratif Sultan dari luar keraton.

Saat mereka melakukan pisowanan dalam rangka Garebeg dan Ngabekten, masing-masing akan menancapkan payung-payung milik mereka sebagai penanda kehadiran di halaman istana. Bedhol songsong atau mencabut payung ini menjadi penanda kepulangan para pejabat dari luar keraton ini sekaligus menjadi penanda berakhirnya rangkaian Hajad Dalem Garebeg dan Ngabekten.

Tahun ini ringgitan bedhol songsong akan menampilkan lakon 'Antareja Takon Bapa' dengan dhalang ML. Cermo Gundholo. Bakal digelar secara terbuka pada Kamis 11 April 2024 pukul 20.00 WIB - selesai, bertempat di Sasana Hinggil Dwi Abad.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: sumber resmi Keraton Yogyakarta dan Youtube Potret Wayangku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah