Network
PORTAL JOGJA - Sebagai kota budaya serta tujuan wisata, maka sudah seharusnya tenggang rasa tumbuh subur di Kota Yogyakarta. Mendasarkan pada hal tersebut sekaligus memasuki bulan Ramadan, maka Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto meminta kepada semua pihak agar tak melakukan razia atau 'sweeping' tempat makan saat bulan puasa.
"Tidak boleh ada 'sweeping' rumah makan. Yang berpuasa menghormati yang tidak puasa, yang tidak berpuasa juga menghormati yang puasa," kata Eko di Yogyakarta pada Senin 4 Maret 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Dengan tidak melakukan 'sweeping' rumah makan, berarti juga membantu perekonomian masyarakat tetap berjalan. Hal ini berarti saling membantu antar sesama warga, juga momentum memupuk toleransi serta memperkuat solidaritas.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan Hasil Hisab Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H
"Saling tolong menolong antara yang mampu secara ekonomi dan yang tidak mampu. Yang kecukupan dan kurang kecukupan agar saling membantu," katanya.
Jadi secara konkritnya, pemilik usaha makanan harus menghargai orang yang sedang berpuasa. Di saat yang bersamaan, orang berpuasa juga mesti menghargai orang yang berjualan makanan itu.
Salah satu cara yang biasa dilakukan pemilik usaha makanan yang tetap membuka usahanya, yaitu dengan menutup sebagian tempat usahanya dengan kain agar makanan dan pembeli yang sedang makan tidak terlihat orang yang lalu lalang.
Baca Juga: Pasar Takjil Ramadan Kaliurang Diharap Gerakan Ekonomi Masyarakat
Eko yakin bila praktik saling menghormati ini mampu dirawat oleh warga DIY, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada stabilitas kunjungan wisata yang biasanya menurun selama bulan puasa di provinsi yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono X ini.
