Covid-19 di Jogjakarta Bertambah, Klaster Soto Lamongan Terdeteksi Menyebar

- 9 September 2020, 08:10 WIB
Ilustrasi Virus Corona.
Ilustrasi Virus Corona. /- Foto : Freepik

PORTAL JOGJA - Tiga kasus positif Covid-19 muncul di Kota Jogjakarta. Kini seorang lurah di Kecamatan Gondokusuman Kota Jogjakarta juga dinyatakan positif Covid-19.

Agar tidak muncul lagi kasus baru dan menyebar, tugas tim gugus tugas Kota Jogjakarta terus melakukan pelacakan. Kasus PKL Malioboro menybabkan satu orang meninggal dunia dan beberapa anggota keluarganya juga terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Gunakan Media Digital Sebatas Cari Informasi

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi menyatakam tim terus melakukan tracing dari beberapa kasus sebelumnya. Saat ni muncul kasus baru muncul di Kotabaru Kecamatan Gondokusuman.

"Awalnya dari seorang lelaki dan kemudian menularkan kepada seorang lurah dan linmas Kelurahan," kata Heroe, Rabu (9/9/2020).

Ia mengatakan tim masih melakukan pemantauan dari kasus pertama yakni klaster Soto Lamongan. Kedua pedagang kali lima (PKL) Malioboro dan ketiga pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecmatan Danurejan.

Kini tim gugus tugas Kota Jogjakarta terus melakukan pelacakan. Kasus PKL Malioboro menyebabkan satu orang meninggal dunia dan beberapa anggota keluarganya juga terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Begal Payudara di Pati, Jawa Tengah Terekam CCTV, Pelaku Diburu Polisi

Sedangkan 5 pegawai KUA Danurejan juga langsung dilakukan penanganan dan isolasi. Kantor juga sempat ditutup dan pelayanan dialihkan.

Ia menambahkan akibat kasus Kotabaru dan Klaster Soto Lamongan, muncul dua kasus lagi. Dua ASN dan dua tenaga teknis Pemkot Jogjakarta juga terpapar Covid-19.

"Kasus ini muncul, dua dari pembeli Soto Lamongan. Kemudian ada 6 pembeli Soto Lamongan yang dari ASN hasil swabnya negatif. Dua lagi dari kasus Kotabaru," jatanya.

Untuk klaster Soto Lamongan jumlah yang du swab terus bertambah hingga 20-an orang. Dari 15 pembeli yang di swab, lima diantaranya adalah positif, dan 10 negatif. Tambahan pembeli yang positif itu, dua diantaranya pegawai Pemkot Jogjakarta.

Temuan tim gugus tugas, pembeli yang dinyatakan positif, ada warga yang membeli Soto Lamongan yang dibungkus dan dimakan di rumah, namun hyga terinfeksi. Empat pembeli lainnya soto dimakan di tempat.

Mengenai kasus di KUA Danurejan dari 5 pegawai yang dinyatakan positif, terdapat penambahan satu orang lagi sehingga jadi 6 orang. Penambahan terjadi dari suami salah pegawai di kantor KUA Danurejan terdeteksi positif.

Baca Juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Selasa (8/9/2020)

Heroe menegaskan dari kasus yang muncul tidak tidak saling terkait. Kasus KUA Danurejan diduga terkait riwayat perjalanan staf dari luar Kota. Sementara kasus toko kelontong terkait suami yang memiliki mobilitas tinggi. Sedangkan kasus Malioboro masih belum ditemukan penyebab asalnya.

"Jadi itu kasus terpisah, hanya saja ada di dalam wilayah berdekatan di Kecamatan Danurejan, tapi tempatnya berjauhan," katanya.*

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah