Network
PORTAL JOGJA - Panggung Tebing Breksi pada Jumat, 20 Oktober 2023 menjadi saksi kreatifitas seni fashion dan pertunjukan yang dikemas dalam Jogja Batik Carnival 2023. Ragam batik yang diaplikasikan dalam kostum dan aksesoris penyaji acara, cukup menarik perhatian publik.
Perhelatan Jogja Batik Carnival merupakan rangkaian dari Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober. Event ini juga akan menjadi satu rangkaian kegiatan Jogja Internasional Batik Biennale (JIBB) 2023 yang dilaksanakan 2 tahun sekali.
Pada tahun 2023, dengan mengusung konsep karnaval yang dipertunjukkan di sebuah tempat wisata, yaitu Tebing Breksi. Event semacam ini membuka kesempatan bagi para pergiat karnaval dari Yogyakarta untuk berkontribusi pada acara karnaval yang diharapkan menjadi pihakan untuk naik level.
"Kita ingin carnival yang ada di Jogja ini bisa naik levelnya. Diharapkan bisa sampai ke level internasional sehingga ini bisa meningkatkan daya tarik kunjungan para wisatawan manca negara yg akan hadir di DIY," ucap Singgih Raharjo selaku Kepala Dinas Pariwisata DIY dalam sambutannya sebagaimana dikutip Portal Jogja dari Youtube Visiting Jogja.
Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta: Ada Penampilan Payung Teduh, Ndarboy Genk, Kunto Aji, Shaggydog
Mengambil tema 'Hangreksa Cinandra', event tahunan ini dapat menjadi ajang menjaga atau menghargai batik sebagai sesuatu sarat makna perlambang , falsafah, dan estetika keindahan visual. UNESCO sudah mengakui dan mengapresiasi warisan budaya tak benda Indonesia ini.
"Ini adalah bagaimana kita menghargai batik. Bagaimana kita bisa bangga atas karya yang sangat luar biasa yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Dan ini adalah dalam rangka kita selain memberikan apresiasi, kita bangga dengan warisan budaya ini," kata sosok berkacamata ini.
Singgih berharap melalui apresiasi nyata terhadap batik ini dihrapkan akan berdampak untuk peningkatan luar bisa bidang . perekonominan melalui Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM).
"Karena dengan kita menggunakan batik, pasti kemudian seluruh ekosistem batik itu akan bangkit. Dari yang mulai jual malam, jual canting, yang pengrajin kompor batik, dan pembatiknya," kata Pejabat Walikota Jogja ini.
