Gedung Trauma Healing RSJ Grhasia Diharapkan Bisa Optimalkan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Psikis

- 23 Februari 2023, 08:36 WIB
Gubernur DIY dan Bupati Sleman saat meresmikan Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia
Gubernur DIY dan Bupati Sleman saat meresmikan Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia /dok Prokompim/

HADIRI PERESMIAN GEDUNG TRAUMA HEALING, BUPATI SLEMAN DUKUNG PENINGKATAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKIS

SLEMAN – Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kesehatan jiwa dan psikis, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan bahwa di Kabupaten Sleman telah menyiapkan kader hingga di tingkat kapanewon. Hal ini disampaikan bupati saat hadir mendampingi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, saat meresmikan Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum. Gedung yang diberi nama Pringgodani itu bertempat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia dan diresmikan Gubernur secara simbolis dengan pemotongan buntal pada Rabu (22/2) pagi.

Bupati Kustini menyampaikan ucapan selamat kepada Rumah Sakit Jiwa Grhasia atas diresmikannya Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum. Bupati menyampaikan harapan, dengan bertambahnya fasilitas layanan kesehatan di RSJ Grhasia dapat menambah daya dukung layanan kepada masyarakat di sekitar Kabupaten Sleman.

“Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum ini diharapkan dapat menjadi unit yang terbaik dan bisa menjadi rujukan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sleman. Sehingga dalam menyelesaikan masalah psikis yang berdampak khususnya pada kekerasan perempuan dan anak, dapat segera diselesaikan bersama-sama,” kata Bupati.

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Pemkab Sleman dan Paguyuban Wartawan Gelar Donor Darah serta Bakti Sosial

Bupati menambahkan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman terus melaksanakan pelatihan mediasi bagi para kader dan jejaring yang ada di Kabupaten Sleman. Pelatihan tersebut dimaksudkan agar kader dapat melakukan tindakan mediasi pada kasus yang terjadi sampai di tingkat Kapanewon.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X juga memberikan respons positif terhadap peresmian Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum. Menurut Gubernur, pelayanan trauma healing menjadi sebuah urgensi, seiring dengan terjadinya kecelakaan, bencana alam, kekerasan seks dan kekerasan dalam rumah tangga.

Begitu juga dengan layanan Visum Et Repertum yang berperan strategis dalam mendukung implementasi regulasi seperti pemerikasaan kerjadian tindak kekerasan. Terkait dengan hal itu, Gubernur mengimbau agar fasilitas tersebut dapat didukung dengan pelayanan ramah tanpa membedakan status sosial pasien.

“Harus mengadaptasi sistim menajemen dengan standar pelayanan yang sama bagi setiap pasien di berbagai kelas. Untuk itu layanan baru di Gedung Pringgodani harus dijiwai dengan moto Rumah Sakit Grhasia yaitu melayani dengan senyum,” jelas Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie melaporkan, pada semester pertama tahun 2022, tercatat sebanyak 654 kasus keskerasan yang terjadi pada perempuan dan anak. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang lahirnya Unit Pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum RSJ Grhasia. Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut dapat menjadi penanganan yang tepat bagi para korban.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x