Jelang Libur Natal dan Tahun Baru Bupati Sleman Imbau Warga Tidak Mudik

- 23 November 2021, 06:51 WIB
Ilustrasi larangan mudik: Petugas gabungan saat melakukan pemeriksaan di Chek Point Prambanan Sleman
Ilustrasi larangan mudik: Petugas gabungan saat melakukan pemeriksaan di Chek Point Prambanan Sleman /Twitter /@polresleman/

PORTAL JOGJA - Guna menekan kasus penyebaran Covid-19 pemerintah pusat kembali akan mengetatkan pembatasan mobilitas masyarakat jelang libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Hal itu dilakukan dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama bulan Desember hingga Januari mendatang.

Kebijakan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Antisipasi Potensi Peningkatan Kasus Covid-19 pada Libur Natal-Tahun Baru, secara daring, Rabu 17 November 2021.

Baca Juga: Selama Natal dan Tahun Baru Pemerintah Berlakukan PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia

Menindaklanjuti wacana kebijakan tersebut, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengeluarkan sejumlah kebijakan termasuk larangan mudik dari dan menuju Sleman untuk mencegah klaster penularan virus Covid-19 baru.

"Untuk menjaga situasi pandemi Covid-19 di Sleman agar tetap kondusif, warga Sleman yang perantau maupun yang dirantau diimbau agar tidak mudik saat libur Natal dan Tahun Baru. Kegiatan silaturahmi masih bisa kita lakukan secara virtual. Mari jaga diri, lingkungan, saudara kita,” ungkap Kustini saat dikonfirmasi, pada Senin 22 November 2021.

Kustini juga meminta warga untuk tidak menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan pada saat malam pergantian tahun baru.

"Dalam rangka pengetatan ini, dihimbau masyarakat tidak menggelar kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan dan penularan Covid-19. Jadi, akhir tahun tidak perlu ada pesta dan acara,” kata Kustini.

Pemkab Sleman saat ini tengah berupaya maksimal menangani Covid-19 demi keamanan dan kenyamanan masyarakatnya. Upaya ini terlihat dari mulai turunnya angka kasus positif harian.

"Sebelumnya memang sempat naik karena klaster takziah dan home industri tahu. Tapi hal itu sudah berhasil kita tekan, dan tentu kita jadikan evaluasi agar tidak terulang lagi. Intinya kita masih akan sangat berhati-hati," kata Kustini.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x