Keraton Yogyakarta Kembali Tiadakan Gerebeg Maulud Karena Masih PPKM

- 19 Oktober 2021, 04:30 WIB
Pengumuman reski Keraton Yogyakarta seputar peniadaan Grebeg Mulud.
Pengumuman reski Keraton Yogyakarta seputar peniadaan Grebeg Mulud. /Gambar : tangkapan layar Twitter @kratonjogja/

PORTAL JOGJA – Untuk kedua kalinya di masa pandemi Covid-19 Keraton Yogyakarta meniadakan penyelenggaraan Grebeg Maulud. Tahun 2020 lalu, Grebeg Maulud juga tidak dilaksanakan karena situasi pandemic.

“Sehubungan dengan masih diberlakukannya PPKM di wilayah DIY, Keraton Yogyakarta akan meniadakan arak-arakan prajurit dan Gunungan Garebeg Mulud dalam rangka peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW,” demikian pengumuman resmi dari Keraton Yogyakarta melalui akun media sosialnya.

Jika kondisi normal, seharusnya Grebeg Maulud dilaksanakan pada Selasa, 19 Oktober 2021 atau 12 Mulud Alip 1955. Grebeg Maulud biasanya ditandai dengan keluarnya gunungan yang akan diperebutkan.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Untuk Waspadai La-Nina, Berdampak Timbulkan Bencana HIdrometeorologi

Biasanya syiar agama Islam di lingkungan Keraton untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw diawali dengan rangkaian Sekaten yang dilaksanakan dari tanggal 5 hingga 12 Rabi’ul Awal atau dalam kalender Jawa disebut bulan atau sasi Mulud.

Pada saat sekaten digelar, seperangkat alat gamelan yang disebut Gangsa Sekati milik Kasultanan Yogyakarta yaitu Kiai Gunturmadu dan Kiai Nagawilaga dimainkan secara bergantian di Bangsal Pagongan yang berada di halaman Masjid Gede Kauman.

Selama gamelan dibunyikan, masyarakat akan berdatangan untuk menyaksikan. Biasanya pula, banyak pedagang sego kuning (nasi kuning) dan kinang (daun sirih) serta endog abang (telur rebus diwarnai merah).

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Jogja Disertai Angin Kencang Timbulkan Genangan Hingga Baliho Roboh

Setalah ditabuh selama satu minggu, gamelan akan dibawa masuk ke dalam kraton  lagi dengan prosesi Kondur Gangsa yang ditandai dengan upacara nyebar udik-udik berupa uang logam oleh Sri Sultan dan diperebutkan oleh masyarakat.

Baru keesokan harinya Grebeg Maulud dilaksanakan. Setelah didoakan di Masjid Gede Kauman, gunungan akan diperebutkan.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Kraton Jogja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah