KPK yang Pimpin OTT Bupati Nganjuk Dikabarkan Dipimpin Pegawai yang Tak Lolos TWK

- 10 Mei 2021, 14:13 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Bareskrim Polri melakukan penggeledahan gedung BKD saat operasitTangkap tangan terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat , Senin 10 Mei 2021 dini hari.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Bareskrim Polri melakukan penggeledahan gedung BKD saat operasitTangkap tangan terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat , Senin 10 Mei 2021 dini hari. /ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/pras

PORTAL JOGJA - Bupti Nganjuk Jawa Timur, Novi Rahman Hidayat terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga anti rasuah ini selain menagmankan bupati Nganjuk juga sejumlah orang yang diduga terkait kasus suap jual beli jabatan.

Ada yang menarik dari kegiatan OTT KPK ini. OTT dipimpin dikabarkan dipimpin oleh salah satu dari 75 pegawai yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya pada hari Senin, 10 Mei 2021.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang Terkena OTT KPK Punya Harta Rp51 Miliar, Ini Daftar Kekayaannya

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Mei 2021: Reyna Sedih Lihat Al Kambuh Sakitnya, Elsa Takut Kejahatannya Terbongkar

“OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK,” katanya sepeti dikutip Portaljogja.com dari Antara.

Novi terjaring OTT yang dilakukan KPK bersama dengan Bareskrim Polri pada Senin dini hari diduga terkait dengan kasus dugaan korupsi lelang jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk, Jawa Timur.

Diketahui TWK menjadi syarat dalam proses peralihan status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara(ASN).

Berdasarkan informasi, pegawai yang dimaksud adalah Harun Al Rasyid selaku Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik.

Baca Juga: Kapan Lebaran Idul Fitri 2021? Ini Jadwal Menurut PP Muhammadiyah dan Pemerintah Sidang Isbat Selasa 11 Mei

Menurut Kurnia pihaknya merasa heran sebab pegawai yang memimpin OTT tersebut dinilai tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK.

“Konyolnya, orang ini malah disebutkan tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK,” kata Kurnia

“Jika TWK dianggap sebagai tes untuk menguji rasa cinta terhadap tanah air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu?” kata Kurnia melanjutnya.

Bagi Kurnia, menangkap koruptor yakni musuh bangsa Indonesia dengan resiko yang kadang kala dapat mengancam nyawa sendiri sudah melampui rasa kecintaan pegawai KPK terhadap tanah air.

Baca Juga: Panduan Lebaran dari Muhammadiyah, Ini yang Boleh dan Tidak Boleh, Nomor 3 Paling Penting!

“Bisa dibayangkan, tatkala ada pegwai yang bekerja maksimal malah disingkirkan oleh pimpinan KPK sendiri dengan segala cara, salah satunya TWK,” katanya.

Atas tertangkapnya Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Sekda Nganjuk memastikan aktivitas pegawai berjalan seperti biasa pasca OTT KPK.

KPK juga melakukan penggeledahan di gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nganjuk, Jawa Timur, Senin 10 Mei 2021 siang yang diduga terkait jual-beli jabatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk Mokhamad Yasin menegaskan bahwa aktivitas perkantoran dan para pegawai berjalan seperti biasanya pascaOTT yang dilakukan oleh Bareskrim Polri dan KPK kepada pejabat di Nganjuk.

Baca Juga: J.Lo, Eddie Vedder, Selena Gomez dan Banyak Selebriti Lain Tampil di Vax Live, Konser Pertama Setelah Pandemi

"Semua harus seperti biasanya tetap bekerja," katanya setelah meninjau kantor BKD Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin.

Yasin saat meninjau secara langsung lokasi ruangan di kantor BKD Kabupaten Nganjuk yang disegel petugas, mengaku kaget dengan kejadian tersebut dan dirinya tidak tahu persis kejadian itu.

"Saya secara pasti tidak tahu. Kabar dan bagaimana saya belum tahu," kata dia.

Yasin juga meminta para pegawai tetap bekerja melakukan tugasnya masing-masing seperti biasanya. ***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah