Network
PORTAL JOGJA –Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Minggu 31 Januari 2021 sore ini kembali eruspi dan meluncurkan awan panas guguran.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, awan panas guguran yang terjadi pada pukul 15.39 WIB ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 61 detik.
Meski cuaca berkabut maka cukup mengganggu pengamatan visual. Meski demikian, BPPTKG menyebutkan, estimasi jarak luncur awan panas guguran sore ini sejauh 600 meter ke arah Barat Daya atau arah hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.
Baca Juga: Kabar Baik Covid-19, Angka Sembuh Beberapa Provinsi Lebih Banyak Dari Kasus Baru
Sementara itu BPPTKG hari ini juga melaporkan, puncak Gunung Merapi sempat mengalami hujan pada pukul 12:36 WIB dengan total curah hujan 8 mm, namun kemudian reda.
Hujan kembali mengguyur Puncak Gunung Merapi pada pukul 14.05 WIB. Hujan berlangsung hingga pukul 15.21 WIB dengan total curah hujan 17 mm.
Dengan kondisi tersebut BPPTKG mengingatkan, agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu di Merapi untuk mewaspadai bahaya lahar hujan.
Baca Juga: Benarkah Ada Gejala Covid-19 Mirip Sariawan ? Ini Penjelasan Ketua Satgas Covid-19 IDI
Hingga saat ini status Gunung Merapi masih Siaga (Level III). Karena aktivitas Gunung Merapi masih terhitung tinggi, BPPTKH menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya mengingat awanpanas guguran dan lahar hujan dapat terjadi sewaktu-waktu.
Disebutkan, daerah yang berpotensi bahaya awan panas guguran dan guguran lava adalah jalur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
