GeNose Detektor Berbasis Embusan Nafas Buatan UGM Mampu Deteksi COVID-19 Kurang dari 3 Menit

- 26 Desember 2020, 14:16 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sedang mencoba alat deteksi dengan embusan nafas  GeNose hasil produksi tim riset UGM.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sedang mencoba alat deteksi dengan embusan nafas GeNose hasil produksi tim riset UGM. /Antaranews/HO Humas UGM/

PORTAL JOGJA - Tim riset Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berhasil membuat alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas bernama "GeNose". Alat ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan siap dipasarkan.

GeNose diklaim mampu mendeteksi COVID-19 dengan menggunakan embusan nafas dalam waktu kurang dari tiga menit, dan akan langsung keluar hasilnya negatif atau positif Covid-19.

GeNose bisa menjadi pilihan untuk deteksi COVID-19 terutama bagi mereka yang kurang nyaman dengan deteksi COVID-19 melalui darah seperti pada alat tes cepat  atau rapid test.

Baca Juga: Alat Deteksi Covid-19, GeNose UGM Dapatkan Izin Edar dan Siap Dipasarkan

Baca Juga: Pesan Gus Mus Kepada Menteri Agama : Banyak Orang Menganggap Jabatan Menteri Sebagai Anugerah

Dan mereka yang kurang nyaman dengan tes rapid antigen atau swab antigen yang harus mengambil spesimen melalui saluran pernafasan.

Ketua tim pengembang GeNose Prof Kuwat Triyana seperti dikutip Portal Jogja dari Antara di Yogyakarta, Sabtu 26 Desember 2020 mengatakan izin edar "GeNose" dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 telah terbit pada Kamis 24 Desember 2020.

"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan COVID-19 melalui skrining cepat," kata Kuwat.

Kuwat berharap dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas mampu memberikan dampak maksimal.

Baca Juga: Menristek: Varian Baru Covid-19 Belum Ditemukan Indonesia, Menkes Terjunkan Tim untuk Pantau

Baca Juga: Pengen ke Stonehenge Inggris? Tak Perlu Jauh-Jauh di Yogyakarta Juga Ada

Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, Kuwat berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas.

"Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," katanya.

GeNose diperkirakan memiliki akurasi 95 persen dalam mendeteksi COVID-19. Bila ada 1.000 unit, maka akan mampu melakukan tes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes COVID-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.

Kuwat berharap dengan kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan, sehingga rantai penyebaran COVID-19 dapat segera terputus.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah