PORTAL JOGJA - Status gunung Merapi hingga saat ini masih berada di Siaga level 3, lantaran peningkatan aktivitas yang ada dalam beberapa waktu terkahir.
Kenaikan status ini pun terus mendapatkan sorotan dari masyarakat luas khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pasalnya kedua wilayah ini berbatasan langsung dengan gunung Merapi yang berpotensi menimbulkan bahaya jika erupsi terjadi.
Baca Juga : Dinkes Sleman: Kebutuhan Obat dan Penunjang Kesehatan PengungsiGunung Merapi Masih Mencukupi
Terkait dengan perkembangan terkini aktivitas gunung Merapi, BPPTKG kembali menyampaikan laporan terkini terkait status aktivitas gunung Merapi, Senin 16 November 2020.
Laporan tersebut berupa hasil pantauan situasi dari cctv puncak gunung Merapi dan pencatatan kegempaan dalam kurun 6 jam terkahir.
Berdasarkan update terkini, yang diambil pada Periode Senin 16 November 2020 pukul 12.00 - 18.00 WIB.
Baca Juga : Update Covid 19 DI Yogyakarta Tambah 67 Kasus Baru, Hampir Separuh Diantaranya Dari Bantul
Pada periode ini, Gunung Merapi terlihat jelas namun ada bagian yang tertutup Kabut.
Teramati asap dari kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 150 meter dari puncak.
Sedangkan untuk laporan mengenai guguran lava maupun aktivitas kegempaan pada periode pengamatan ini tercatat 15 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-45 mm dan lama gempa 12.7-57.9 detik.
Baca Juga : Belgia Tundukan Inggris 2-0, Berikut Hasil Lengkap UEFA Nations League
Lalu terdapat 14 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-11 mm, dan lama gempa 13-26 detik.
Disusul 65 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-25 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 6.2-12.6 detik.
Yang terakhir 9 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 44-70 mm, dan lama gempa 16.5-29.8 detik.
Disampaikan bahwa status Merapi hingga saat ini masih berada di status Siaga level III.
Jarak aman yang direkomendasikan bagi masyarakat masih berada di radius 5 km dari puncak.
***