BNPB Iangatkan Agar Waspadai dampak La Nina Terhadap Banjir Lahar Gunung Merapi

14 November 2020, 06:25 WIB
Truk pasir, aktivitas penambangan pasir Merapi di Cangkringan Sleman. /

PORTAL JOGJA - Fenomena La Nina selama beberapa bulan ke depan berpotensi menimbulkan sejumlah bencana di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta semua pihak mewaspadai dampak fenomena anomali iklim La Nina terhadap potensi banjir lahar akibat erupsi Gunung Merapi.

"Bulan-bulan ini memang betul-betul kita pertimbangkan terkait dengan banjir lahar itu," kata Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan saat jumpa pers secara virtual, Jumat, (13/11/2020).

Ia mengatakan fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada Desember 2020, Januari, dan Februari 2021 dengan curah hujan yang bakal meningkat 40 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Simak Berikut Link CCTV Pemantauan Gunung Merapi, Bisa Dilihat Langsung dari Berbagai Sudut

Menurutnya hujan yang mengguyur puncak Gunung Merapi harus diantisipasi. Apabila muncul material akibat erupsi bisa saja terseret turun ke hulu sungai kemudian mengakibatkan banjir lahar.

Untuk mengantisipasi hal itu lanjut dia, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dan BPBD DIY telah memasang kamera CCTV di sejumlah sungai utama di Yogyakarta sejak 2010.

"Kita bisa lihat dari menit ke menit posisi banjir seperti apa dan bagaimana rencana kontinjensi yang ada di arah Kota Yogyakarta terkait dengan ancaman banjir lahar dingin," kata dia.

BNPB, kata dia, akan memastikan keaktifan sirine apabila terjadi erupsi maupun dampak erupsi serta memantau jalur-jalur evakuasi yang rusak di beberapa titik.

"Kami akan memastikan lagi sirine-sirine di sana. Apakah ini terpasang? Apakah pakai kentongan atau menggunakan bunyi lain," kata Lilik.

Baca Juga: Selangkah Lagi Joan Mir Akan Mencatatkan Sejarah Untuk Suzuki

Ia mengingatkan masyarakat agar mengakses informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi lewat BPPTKG. Tak hanya bagi warga di Kabupaten Sleman, namun juga warga di kawasan Klaten, Boyolali, dan Magelang.

"Jadi ada tiga ancaman yang kita perhitungkan tahun ini, yaitu erupsi Gunung Merapi, pandemi covid-19 dan ancaman La Nina yang terkait dengan banjir lahar tadi," kata Lilik seperti dikutip portaljogja.com dari ANTARA..

Kepala BPPTKG Hanik Humaida memperkirakan arah luncuran material erupsi Merapi diperkirakan berpeluang besar ke arah Kali Gendol yang berada di perbataan Sleman dan Klaten. Meski tidak menutup kemungkinan berpotensi ke arah barat atau barat laut.

"Potensi ini akan kita tinjau ulang pada saat nanti sudah ada kubah lava di permukaan. Kemudian kecepatannya lontarannya seberapa, posisi kubah lava itu ada di mana, ini sangat menentukan nanti arahnya ke mana," kata dia.

Baca Juga: 26 Pemain Timnas U-16 Ikuti TC. Bersiap Untuk Laga AFC U-16 Awal 2021

Baca Juga: Pelatih Timnas U-19 Panggil 38 Pemain Ikuti TC di Jakarta

Ia mengimbau para penambang pasir di sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk menghentikan kegiatannya untuk sementara. Surat rekoemnadasi tersebut sudah dikirimkan kepada semua instansi terkait, termasuk laporan haria perkembangan Gunung merapi setiap hari.

*

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler