5 Fakta Status Gunung Merapi Naik Siaga, Mitigasi, Pengungsi, Desa Terdampak, Wisata, Tambang Pasir

6 November 2020, 10:05 WIB
Gunung Merapi /Portaljogja.com/Panji Arkananta

PORTAL JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi pada hari Kamis 5 November 2020.

Status Gunung Merapi naik dari level Waspada menjadi Siaga (level III). Empat kabuapten di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta menyiapkan mitigasi bencana terkait peningkatan aktivitas gunung teraktid di Indonesia dan dunia itu.

Jika terjadi, letusan atau erupsi Merapi diprediksi serupa dengan erupsi tahun 2006 dan berpotensi disertai letusan eksplosif dan ada gas yang bersifat efusif.

Baca Juga: Kondisi Merapi Hari ini, Ada 9 Gempa Guguran dan 78 Gempa Hybrid

Empat kabupaten diprediksi akan terdampak diantaranya Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten.

Gubernur DIY Sri Sutan Hamengku Buwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama pemkab terkait mulai melakukan sederet upaya mitigasi bencana.
Gubernur DIY dan Jawa Tengah serta instansi terkait mengeluarkan surat edaran terkait kenaiakan status Siaga (level III).

Salah satu diantaray a mulai menyiapkan tim, jalur evakuasi dan pengungsian.

1. Status naik dari waspada ke siaga

Hasil pengamatan data dan alat yang terpasang di semua titik dan pos pengamatan Merapi, BPPTKG Yogyakarta mengumumkan peningkatan status Gunung Merapi.

Penetapan ini didasarkan pada meningkatnya aktivitas vulkanik sejak akhir bulan Oktober lalu.

Status naik dari Waspada (level II) menjadi Siada (level III). Status Waspada sejak 2018 lalu.

BPPTKG Yogyakarta kemudian mengeuarkan rekomandasi terkait kenaikan status tersebut.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Pelayanan SIM Keliling Yogyakarta Jumat 6 November 2020

BPPTKG merekomendasikan aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dihentikan. Kegiatan pendakian ke puncak dan wisata di KRB III juga dihentikan.

2. Erupsi Merapi erupsi 2006

Hasil pengamata di semua titik pos pengamatan seperti dari Deles Klaten, Kaliurang Sleman Babada, Kabupaten Magelang dan pos Jrakah Kabupaten Boyolali serta alat ukur ada pemendekan jarak atau deformasi atau perubahan bentuk gunung.

BPPTKG menyimpulkan berpotensi ada letusan eksplosif seperti erupsi tahun 2006. Meski bersifat efusif atau lelehan, tetap ada potensi letusan yang bersifat eksplosif.

Potensi erupsi eksplosif ini terlihat lebih nyata tahun ini. Meski belum muncul kubah lava di puncak Merapi, tetapi aktivitas vulkanik dalam sudah melampaui kondisi menjelang muncul kubah lava seperti tahun 2006 lalu.

"Energinya besar, karena itu kami menyampaikan kemungkinan adanya eksplosif karena data-data itu. Tetapi ini masih bagian karakter dari Merapi," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Jum’at 6 November 2020. Tau Gak Sih : Makin Tau Makin Banyak Ilmu

3. Aktivitas wisata Merapi dan penambangan pasir dihentikan.

BPPTKG telah merekomendasikan rekomendasikan penambangan pasir di hulu-hulu sungai di Merapi untuk dihentikan.

terutama di alur sungai-sungai berhulu di Gunung Merapi harus dihentikan. Pelaku wisata, termasuk kegiatan pendakian ke puncak juga dihentikan dari semua pos pendakian seperti dari Selo Boyolali.

4. 14 Desa dari 4 Kabupaten di DIY dan Jawa Tengah bakal terdampak.

Untuk desa di Kabupaten Seman yang terdampak adalah Desa Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo Kapnewon (kecamatan) Cangkringan.

Jawa Tengah, Kabupaten Magelang meliputi desa Ngargomulyo, desa Krinjing, dan desa Paten,
kecamatan Dukun.

Kabupaten Boyolali meliputi desa Tlogolele, desa Krakah, dan desa Jrakah, kecamatan Selo.

Kabupaten Klaten meliputi desa Tegalmulyo, desa Sidorejo,dan desa Balerante, kecamatan Kemalang.

Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Eropa : Milan Ditumbangkan Liliie 0-3, Arsenal Bungkam Molde 4-1

5. Barak pengungsian telah disipakan oleh Pemkab Sleman.

Pemkab Sleman Yogyakarta telah mempunyai beberapa gedung atau barak pengungsian di beberapa tempat baik di Kapenewon Turi, Pakem dan Cangkringan yang bisa disiapkan.

Khusus lokasi berada di wilayah Kapenawon Cangkringan, yakni Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo dan Dusun Gayam, Desa Argomulyo. Semua barak diperkirakan bisa menampung 300-400 orang serta logistik juga telah disiapkan. Semua potensi relawan Merapi juga sudah siap di posko masing-masing. Warga juga sudah siap karena sudah berkali-kali latihan mitigasi bencana Merapi. *

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler