Gunung Merapi Keluarkan Suara Sangat Keras, Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta

16 Juli 2020, 08:59 WIB
Gunung Merapi dilihat dari Wisata Grenden, Magelang. /(asa)

PORTAL  JOGJA – Gunung Merapi, Rabu, 15 Juli sore sempat mengagetkan warga di lereng gunung bagian barat.

Terdengar suara sangat keras dari arah gunung berapi yang berada di perbatasan DIY – Jawa Tengah.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta membenarkan terdengarnya suara tersebut.

Baca Juga: Simak, Ini Beberapa Lokasi Perbaikan Jaringan Listrik Hari Ini

Suara terdengar selama dua kali dari Pos Babadan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

BPPTKG mengatakan, suara tersebut akibat terjadinya guguran. Guguran pertama pada pukul 18.29 dengan durasi 86 detik. Guguran kedua pukul 19.13 durasi 87 detik.

Berdasarkan pengamatan  sejak 15 Juli pukul 18.00 hingga 24.00, guguran dengan amplitudo 60 – 70 mm.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari ini, Jogja Pagi Hari akan Dinaungi Cuaca Berawan

Hembusan sebanyak dua kali dengan besar amplitudo 2 mm, durasi 12 – 17 detik.

Kejadian hybrid atau fase banyak sebanyak empat kali dengan amplitudo 45-55 mm, durasi 9-10 detik. Sementara kejadian tektonik lokal sebanyak satu kali.

“Sampai saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi adalah  ‘waspada’,” terang Heru Suparwaka.

Baca Juga: Banjir Bandang Masamba Renggut 21 Korban Jiwa, 2 Korban Lainnya Masih Dicari

BPPTKG kembali mengingatkan, potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

Area dalam radius  3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif.

Masyarakat juga harus mewaspadai bahaya lahar,  terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Merapi. (*)

Editor: Azam Sauki Adham

Tags

Terkini

Terpopuler