Suplai Magma Masih Berlangsung, Letusan Merapi Masih akan Terjadi

21 Juni 2020, 21:58 WIB
Erupsi Gunung Merapi pagi tadi. /(facebook/nurjanah)

PORTAL JOGJA -  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memberikan statemen resmi terhadap erupsi Gunung Merapi hari ini, 21 Juni 2020.

Kepala BPPTKG  Hanik Humaida mengatakan, letusan yang terjadi pagi tadi masih dapat  terus terjadi. Letusan-letusan eksplosif  ini sebagai indikasi  suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.

 “Ancaman bahaya sampai saat ini masih sama, yakni  awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan  di bawah tiga kilometer  berdasarkan volume kubah  sebesar 200.000 meter kubik,” terang Hanik.

Baca Juga: Update Corona DIY 21 Juni 2020: Tambah 3 Positif, 2 Kasus Impor

Seperti diberitakan Portal Jogja.Com, telah terjadi erupsi berupa letusan eksplosif  pukul 09.13 dan pukul 09.27  pagi tadi.

Kedua erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 328 detik dan 100 detik.

Dari CCTV Stasiun Merbabu teramati tinggi kolom erupsi mencapai  sekitar 6.000 meter dari puncak. Arah angin saat erupsi ke barat menyebabkan hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Kulonprogo.

Baca Juga: Muhammadiyah Harus Berperan Membangun Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Hujan abu tipis terjauh dilaporkan terjadi di  Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo pada pukul 12.00. Berjarak sekitar 45 km dari puncak Gunung Merapi.

BPPTKG menginformasikan, letusan eksplosif  sering terjadi di Merapi. Pada tahun 2019 sampai sekarang  terjadi  15 kali letusan.

Sebelum letusan eksplosif  telah terjadi peningkatan kegempaan sejak tanggal 8 Juni 2020 yang didominasi peningkatan jumlah gempa vulkano-tektonik dalam (VTA).

Baca Juga: Barcelona Raih Hasil Imbang, Persaingan di La Liga Semakin Panas

Pada tanggal 20 Juni 2020, jumlah gempa VTA mencapai 18 kali. Dalam periode 8 hingga 20 Juni terjadi gempa VTA sebanyak 80 kali.

Peningkatan gempa VTA sebelumnya terjadi pada Oktober 2019 - Januari 2020 dengan energi yang lebih besar. Namun,  tidak disertai  letusan. 

Editor: Azam Sauki Adham

Tags

Terkini

Terpopuler