Gunung Semeru Meletus, Kisah Mistis dan Ramalan Jayabaya Tentang Mitos Pulau Jawa yang Terbelah Jadi Dua

6 Desember 2021, 07:46 WIB
Pulau Jawa Terbelah Dua? Meletusnya Gunung Semeru dan Kaitannya dengan Ramalan Jayabaya. Letusan Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Tentang Mitos Pulau Jawa yang Terbelah. /Tangkapan Layar/YouTube/Silvi Hong/

PORTAL JOGJA - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021. Ada 14 orang jadi korban jiwa, puluhan orang luka dan ratusan orang mengungsi hingga rumah rusak akibat erupsi Semeru.

Meletusnya Gunung Semeru, ada sejumlah orang mempercayai erupsi ini dikaitkan dengan ramalan Jayabaya

Jika melihat catatan sejarah meletusnya Gunung Semeru, pernah terjadi sangat besar pada 200 tahun lalu tepatnya 8 November 1818.

Setelah itu, Gunung Semeru kembali meletus pada 2 Februari 1994 lalu. Setelah itu pada tahun 2000-an terjadi 8 kali letusan.

Letusan besar terjadi pada Natal 2002. Kemudian pada 1 Desember 2020, Gunung Semeru kembali meletus diikuti guguran awan panas dari puncak, dengan jarak luncur 2 kilometer hingga 11 kilometer.

Baca Juga: Penjelasan Badan Geologi Kementerian ESDM: Awan Panas Guguran Ancaman Khas di Gunung Semeru di Lumajang

Kali ini Gunung Semeru kembali meletus jelang akhir tahun 2021. Meletusnya Gunung Semeru kali ini, rupanya banyak mengaitkannya dengan ramalan Jayabaya.

Dalam beberapa literasi, Maharaja Jayabaya merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul.

Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua.

Dengan ramalan Jayabaya tersebut, kali ini banyak yang meyakini mitos Jawa terbelah akan terjadi.

Banyak masyarakat meyakini jika Ramalan Jayabaya selalu terbukti. Satu hal yang terbukti adalah masa menjelang perang kemerdekaan yakni saat Jawa dijajah Jepang.

Baca Juga: Menteri PPPA Bintang Pupspayoga Desak Polisi Usut Kematian Mahasiswi Malang, Pelaku Randy Bagus Dihukum

Satu ramalan Jayabaya yang terbukti adalah: seumur jagung (3,5 bulan) yang dimaknai dijajah 3,5 tahun.

Kemudian yang kembali viral adalah mitos pulau Jawa yang akan terbelah.

Akan tetapi, dalam ramalan tersebut kuncinya adalah Gunung Slamet meletus yang merupakan pakunya tanah Jawa.

Konon jika Gunung Slamet meletus dahsyiat, maka pertanda Pulau Jawa akan terbelah dua.

Mitos paku Jawa

Gunung Semeru yang berada di antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember 2021, meletus.

Di samping meletusnya Gunung Semeru pada tahun ini, terdapat mitos-mitos yang menyelimuti gunung berketinggian 3.676 mdpl ini yang dipercayai oleh masyarakat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Desember 2021: Irvan Kecewa Rendy Tak Bisa Dikendalikan, Al Cari Elsa

Gunung Semeru juga merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak diburu oleh pendaki dan wisatawan.

Ditambah dengan adanya sejumlah ranu atau danau di sekitar Gunung Semeru seperti Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan Ranu Regulo yang memiliki mitosnya tersendiri.

Berikut rangkuman 5 mitos Gunung Semeru dari berbagai sumber:

1. Paku Pulau Jawa

Konon ada sebuah legenda dalam kitab kuno yang menyebut kalau Pulau Jawa dahulu kala mengambang di lautan dan terombang-ambing.

Melihat itu, para Dewa kemudian memutuskan untuk menancapkan Pulau Jawa dengan paku yakni Gunung Semeru. Dalam kitab tersebut, gunung ini konon dibawa dari India oleh Dewa Wisnu dan Dewa Brahma.

2. Jurus Kunci Gunung Semeru Mbah Dipo

Mbah Dipo diketahui merupakan kuncen atau juru kunci di Gunung Semeru. Dia telah meninggal dunia pada 2005.

Masyarakat sekitar percaya bahwa Mbah Dipo memiliki keahlian menangkap pesan dari makhluk tak kasat mata di Gunung Semeru.

Ada sebuah mitos yang menyebut kalau Gunung Semeru meletus, maka disarankan untuk pergi ke arah sungai, jangan ke arah Gunung Sawur.

Baca Juga: Weton Senin Legi, Jodoh Watak dan Rejeki, Awas! Ada Hari Sial Segera Lakukan Ini!

3. Misteri Kawasan Kelik

Kawasan Kelik adalah lokasi di mana terletak beberapa batu sebagai semacam "nisan" orang-orang yang meninggal dunia di Gunung Semeru.

Salah satunya milik Soe Hok Gie. Konon, di kawasan Kelik para pendaki sering mengalami kesurupan oleh roh manusia atau roh binatang.

4. Tanjakan Cinta

Mitos paling populer di Gunung Semeru yakni adanya Tanjakan Cinta. Konon tanjakan yang tak terlalu curam ini memiliki mitos yang dikaitkan dengan kisah percintaan.

Jika pendaki yang datang berjalan melewati Tanjakan Cinta tanpa istirahat dan tidak menoleh ke belakang, maka kisah percintaan yang diharapkan akan terkabul.

Namun sebaliknya, jika pendaki beristirahat dan menoleh ke belakang saat berada di Tanjakan Cinta, maka kisah percintaannya akan sulit.

5. Dewi Penunggu Ranu Kumbolo

Konon, ada sebuat mitos yang menyebut ada seorang dewi yang menyerupai seorang wanita yang kerap muncul dengan mengenakan pakaian kebaya kuning dan kemunculannya ditandi dengan kepulan asap saat bulan purnama datang.

eski demikian ini merupakan sebuah mitos yang berkembang di masyarakat. Orang boleh mempercayai namun juga boleh tidak mempercayai. Semua tergantung masing-masing individu.

Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Letusan Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Tentang Mitos Pulau Jawa yang Terbelah. ***(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler