Warga Suronatan Yogyakarta Kembangkan Eco Enzyme untuk Kelola Sampah Perkotaan, Ini Manfaatnya

20 Maret 2021, 12:12 WIB
Warga Suronatan Ygyakarta Kembangkan Evo Enzyme untuk Kelola Sampah Perkotaan /Bagus Kurniawan/Suro Laras

PORTA JOGJA - Bank Sampah Surolaras di Suronatan, Kecataman Ngampilan, Yogyakarta, kini mengembangkan eco enzyme, yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan,

Eco enzyme ini bisa sebagai obat, cairan pembersih, bahkan bisa dimanfaatkan untuk hand sanitizer.

Pembuatannya, seperti dikatakan Ida Ariastuti dari Bank Sampah Surolaras Suronatan, memerlukan waktu 1,5 bulan dengan tambahan bahan ragi ke dalam campuran eco enzyme. Eco enzyme ini sangat bermanfaat bagi lingkungan.

Baca Juga: Kenakan Kebaya dan Bersanggul Cepol, Yuni Shara Tampak Luwes Gandeng Aurel Hermansyah

Baca Juga: Aprilia Manganang Berganti Nama Jadi Aprilio Perkasa Manganang, KSAD Jenderal Andika Beri Perhatian Khusus

"Tujuannya agar proses fermentasi berlangsung lebih cepat,. Karena menggunakan bahan sisa limbah rumah tangga atau buah-buahan yang sudah dimakan oleh hewan ataupun serangga," ungkap Ida.

Petugas bank sampah Surolaras di Suronatan, Ngampilan, Yogyakarta, memaparkan cara membuat eco enzyme yang sangat mudah.

Menurutnya, eco enzyme ini adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air. "Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat," terang Ida.

Kali pertama kumpulkan sampah buah-buahan dan sayur buah bekas gigitan hewan atau serangga. Campur gula Jawa, air, ragi, dan buah dengan perbandingan tertentu, kemudian tempatkan pada wadah tertentu yang dapat ditutup rapat, namun sisakan sedikit ruang untuk produksi gas yang dihasilkan saat proses fermentasi. Diamkan selama satu setengah bulan.

Baca Juga: Duka Keluarga Korban Penembakan di Atlanta: Salah Satunya Sebatang Kara, Mengumpulkan Uang Lewat GoFundMe

Baca Juga: Ketegaran Hati Anang Hermansyah Luruh Saat Beri Wejangan Untuk Aurel

"Pengecekan setiap saat dapat dilakukan untuk membuka penutup wadah agar gas hasil permentasi dapat dikeluarkan," terang Ida.

Eco Enzyme ini, menurut Ida, kali pertama diperkenalkan oleh Dr Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

"Gagasan proyek ini untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik," kata Ida.

Ida mengatakan eco enzyme ini bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Akhir Pelan di Pegadaian Hari Ini Sabtu 20 Maret 2021

Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi biokimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran.

Enzim dari sampah ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif.

"Alasan kenapa kita perlu mempertimbangkan untuk membuat eco enzyme karena hemat, mengurangi polusi, membersihkan udara dari racun, dan banyak manfaatnya," papar Ida.

Ida berharap, pengelola bank sampah dapat membuat dan menggunakan untuk mengolah sampah dapur untuk hal yang lebih bermanfaat dan berguna untuk kebersihan lingkungan.

"Ini sebagai salah satu upaya untuk pengurangan sampah khususnya sampah rumah tangga," pungkas Ida.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler